KENDAL – Pemkab Kendal melalui Dinas Sosial menggelar rapat koordinasi persiapan penutupan dua lokalisasi di Kendal. Acara yang berlangsung di hotel Sae Inn ini diikuti seluruh pihak terkait, Senin (29/10/2018).
Kepala Dinas Sosial Kendal, Kuncahyadi mengatakan, dua lokalisasi di Kabupaten Kendal yang akan ditutup yaitu Gambilangu di Sumberejo Kaliwungu dan Alaska di Desa Gedong Patean. Jumlah penghuni di lokalisasi GBL sebanyak 200 orang dan 100 kepala keluarga yang terdampak, sedangkan di Alaska terdapat 75 orang dan 35 KK warga yang terdampak.”Rapat koordinasi ini sebagai persiapan, penutupan dua lokalisasi itu,” jelasnya.
Dikatakan, pihaknya telah mengadakan pelatihan keterampilan membuat roti dan dibantu peralatannya. Rencananya pada November mendatang akan dilakukan sosialisasi langsung di lokalisasi yang melibatkan wanita tuna susila dan mucikari.”Tahap awal ini kita alokasikan anggaran Rp 225 juta untuk persiapan termasuk kegiatan hari ini,” katanya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kendal, KH Asroi Thohir sangat mendukung rencana Pemkab Kendal yang akan segera menutup dua lokalisasi di wilayah Kendal. Menurutnya, tidak ada satu agama pun yang membenarkan pekerjaan sebagai tuna susila.”Namun dalam penutupan lokalisasi tersebut harus memperhatikan pendekatan kemanusiaan. Yaitu memperhatikan statusnya ke depan supaya memiliki pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” harapnya.
Pihaknya berharap, pemerintah harus memberikan bekal dengan mengadakan pelatihan keterampilan dan diberi pendampingan, sehingga bisa melakukan pekerjaan yang lebih bermartabat dan bisa menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.”Selain itu harus dilakukan pembinaan tentang moral keagamaan, karena persoalan ini menyangkut kesadaran dan ketaatan beragama,” jelasnya. (AU/01)