Menteri Pertanian Bantu Rp 10 M Untuk Pertanian Di Kendal

0
29

KENDAL – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Amran Sulaiman memberikan bantuan hampir Rp 10 miliar untuk menangani masalah pertanian di Kendal. Bantuan berupa sejumlah alat pertanian seperti Combain, pompa air hingga diberikan bibit ini diberikan Menyeri Pertanian saat meeninjau tanaman padi petani usai terendam air banjir di Desa Tutinrejo Kecamatan Brangsong Kendal, Jumat (22/03/24). Tidak hanya petani, Kodim 0715 Kendal juga mendapatkan bantuan traktor dan pompa air untuk menggarap lahan.”Kami hadir ke sini umurku memberikan solusi atas musibah banjir yang dialami petani. Kami akan langsung kirim bantuan dan tanaman yang masih bisa di selamatkan untuk di panen langsung dan gratis,” ujar Amran Sulaiman.

Dijelaskan, bantuan yang diberikan di Pemkab Kendal mencapai hampir Rp 10 miliar berupa alat dan bibit. Menurut Mentan, harus ada koordinasi dan pembagian tugas dalam penanganan masalah pertanian. Pihaknya meminta Probinsi dan Kabupaten menangani masalah infrastruktur irigasi, Bulog membeli gabah petani yang di panen serta BNPB membantu rekayasa hujan agar air tidak merendam areal pertanian tapi dibuang ke laut.”Sudah ada Tehnologi yang bisa melakukan rekayasa hujan seperti itu,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati, mengatakan ribuan hektare lahan sawah yang tersebar di 11 di Kabupaten Kendal yang beberapa hari lalu terendam banjir. Padahal, persawahan tersebut sedang bersiap untuk panen raya.“Yang terparah akibat kebanjiran berada di wilayah Kecamatan Brangsong. Totalnya ada 625 hektare lahan sawah yang terendam banjir,” katanya.

Menurut Pandu, total seluruh lahan sawah yang terendam banjir di Kabupaten Kendal sehingga terancam gagal panen sejumlah 1.260 hektare.

Pandu menyebut, sawah yang terdampak banjir banyak terjadi di wilayah Kecamatan Kendal, Patebon dan Brangsong, serta wilayah Kendal bawah lainnya.“Ya rata-rata Kendal bawah yang tergenang, karena curah hujan luar biasa kemarin-kemarin. Dan kami masih melakukan pengamatan dan pendataan, kira-kira ada berapa yang mengalami poso atau gagal panen,” jelasnya.

Ditambahkan, lahan sawah yang masih tergenang banjir berada di wilayah Kecamatan Brangsong dengan luas sekitar 200 hektare.“Akibat kebanjiran ini tentu berdampak pada penurunan kualitas gabah yang dihasilkan saat panen. Meski ada penanganan-penanganan paska banjir, bisa dipastikan nantinya beras tidak bisa tahan lama. Dua sampai tiga bulan harus segera dikonsumsi. Kalau tidak, beras bisa berubah warna menjadi kuning, bahkan menghitam,” jelas dia.

Dia menyampaikan, dengan banyaknya lahan sawah siap panen yang terendam banjir dipastikan bakal mempengaruhi stok pangan di wilayah Kabupaten Kendal. Menyikapi kondisi demikian, pihaknya akan menindaklanjutinya dengan segera melakukan tanam ulang bagi sejumlah lahan sawah yang kebanjiran.“Jika masih ada genangan airnya kita akan lakukan pemompaan di areal persawahan itu,” pungkasnya. (AU/01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini