Menurutnya, lahirnya Hari Kebangkitan Nasiional tidak lepas dari sejarah gerakan Boedi Oetomo telah memberikan inspirasi penting bagi generasi muda yang kemudian menjadi embrio bangsa. Hal ini perlahan menjadi nyala berkobar yang kemudian dikenal sebagai pergerakan kebangkitan nasional.
Wabup yang menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-116 dan Hari Kearsipan Nasional Ke-53 tingkat Kabupaten Kendal, mewakili Bupati Kendal H Dico M Ganinduto.
Saat membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi, Wabup Basuki menyampakan, sudah semestinya generasi muda sekarang memahami apa yang telah diperjuangkan Boedi Oetomo dan menjadi tonggak kebangkitan nasional pertama.
Dikatakan, dengan memahami sejarah kebangkitan, lanjutnya, diharapkan generasi muda sekarang tidak kehilangan identitas keindonesiaannya bahwa bangsa Indonesia itu lahir dari keragaman pikiran seluruh elemen bangsa dari semua daerah di seluruh Indonesia.”Yang terpenting pada fase kebangkitan kedua ini adalah melanjutkan semangat kebangkitan fase pertama yang telah dipancangkan oleh para pendiri bangsa. Apa yang telah dirintis dan diperjuangkan lebih dari satu abad itu tibalah saatnya kini kita harus menghadapi berbagai tantangan dan peluang baru terkait dengan kemajuan teknologi yang menjadi penanda zaman baru. Untuk itu, yang dibutuhkan adalah inovasi teknologi yang akan mendorong perubahan perilaku kehidupan manusia,” paparnya.
Untuk itu, lanjutnya, apa telah terbentang di depan mata, yaitu potensi kekuatan yang siap merambah dunia berupa bonus demografi, perlu segera diberdayakan karena 60 persen penduduk Indonesia dalam dua dekade mendatang adalah usia produktif.
Sementara itu, terkait dengan Hari Kearsipan Nasional Ke-53, Windu Basuki mengungkapkan, untuk masa depan yang lebih baik, ada tiga hal penting terkait dengan keberlanjutan tiga pilar program prioritas nasional.
Ketiganya adalah tertib transformasi, digitalisasi administrasi pemerintahan, dan kehidupan berbangsa dan bernegara.”Pada tahun 2004 ini setidaknya terdapat dua momen penting secara nasional, yaitu pemilu dan perpindahan ibu kota ke ibu kota yang baru, yaitu Ibu Kota Nusantara (IKN). Kedua momen tersebut telah mendorong program-program bidang kearsipan yang harus selalu berkelanjutan untuk terus beradaptasi dan berperan sebagai informasi positif dalam menghadapi berbagai perubahan,” pungkasnya. (AU/01)