Sendang Kiai Tulang Bawang, Tempat Ngalap Berkah Naik Pangkat Hingga Kesembuhan

0
2129
Keterangan Foto: Sendang Kiai Tulang Bawang merupakan salah satu lokasi yang sering datangi pengunjung untuk ngalap berkah.

KENDAL – Sendang Kiai Tulang Bawang termasuk salah satu petilasan dari 14 situs budaya yang terletak dalam wilayah hutan KPH Kendal pada petak 15F RPH Darupono BKH Boja, Masuk wilayah administratif Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. Lokasi situs tersebut merupakan Lapangan Dengan Tujuan Istimewa (LDTI) dengan luas 0,2 hektare.

Ramainya para pengunjung yang berasal dari dalam kota maupun dari luar kota seperti Magelang, Temanggung, Tegal dan kota lainnya sengaja datang untuk ngalap berkah atau mencari wangsit.

Mbah Wage seorang kuncen atau juru kunci petilasan tersebut saat dijumpai, suarakeadilan.net menuturkan banyaknya peziarah yang datang dengan berbagai maksud dan tujuan seperti ngalap berkah biar cepat naik pangkat, minta perantara untuk kesembuhan dan minta nomer togel menjadi hal yang tak asing baginya. “Macam-macam maksud tujuan mereka, saya hanya sebagai wasilah saja, berhasil atau tidaknya itu tetap Gusti Allah mas “ucapnya.

Sebagai seorang juru kunci Mbah Wage juga menjelaskan bahwa sendang Tulang Bawang adalah Petilasan dari Mbah Kiai Tulang Bawang seorang tokoh zaman kerajaan Mataram dan seorang senopati perang yang singgah di daerah tersebut. “Sendang ini merupakan petilasan Kiai Tulang Bawang, Petilasannya juga tidak hanya disini, di Meteseh Boja Kendal, di Batang dan ada juga di Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Bandar Lampung  yang bentuk petilasannya berupa sendang semua,” jelas Mbah Wage.

Keunikan dari sendang Tulang Bawang sendiri secara kasat mata dapat dilihat dari air sendangnya yang tidak pernah surut saat musim kemarau dan tidak pernah luber atau meluap saat musim hujan walaupun disisi-sisinya sendang banjir.

Sudah menjadi Tradisi bagi masyarakat setempat yang akan melangsungkan hajatan berupa sunatan atau pernikahan, biasanya akan melakukan syukuran dengan menyediakan sesajen di lokasi situs Tulang Bawang. Bahkan ada yang memasak hidangan di lokasi situs tersebut. 

Sebagian besar penduduk Desa Darupono mempercayai bahwa situs Petilasan Kiai Tulang Bawang merupakan tempat yang harus tetap dijaga kelestariannya dan tidak boleh melanggar beberapa pantangan antara lain menyelah air yang digunakan untuk memasak karena acapkali keruh atau manakala niat sudah tercapai tetapi lupa memberikan sesajen. Bilamana melanggar pantangan diyakini akan mendatangkan kesialan berupa penyakit dan bahkan ada yang menjadi terganggu kesadarannya/ sakit ingatan. (AGP/01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini