NU Kendal Bangun Rumah Penjaga Sekolah yang Roboh Karena Hujan

0
185

Kendal – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama ( PCNU) Kabupaten Kendal bersama Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah (Lazisnu), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI)9 LP Ma’arif serta Banser Siaga Bencana (Bagana),  membangun rumah hunian penjaga SMP NU 03 Islam Kaliwungu yang roboh karena hujan. Pembangunan dimulai dengan pembongkaran bagian rumah lama yang sudah rusak berat, Sabtu (7/4).

Kepala SMP NU 03 Kaliwungu, Sobirin mengungkapkan, kondisi Rumah hunian penjaga / Pak Bon SMP NU 03 Islam Kaliwungu memang sudah 3 bulan ini rusak parah dan tidak bisa digunakan.  Bangunan rumah sederhana yg di huni oleh Pak Busro beserta tiga anaknya rusak parah akibat  terdampak curah hujan yg tinggi di sertai angin kencang saat itu. Karena kondisinya tidak layak huni, sementara Pak Busro bersama ketiga anaknya menghuni ruang musholla. “Tahun ini kami belum bisa mengalokasikan dana untuk perbaikan. Alhamdulillah hari ini Lazisnu memberikan bantuan. Semoga bangunan bs segera ditempati dan Pak Busro tidak harus menempati Musholla lagi,” terangnya saat menerima rombongan PCNU Kendal yang dipimpin KH. Mohammad Danial Royyan, didampingi Ketua Lazisnu Khusnul Huda, Sekretaris LP Ma’arif Wahidi, Ketua LPBI Khafidzin, Ketua Ansor Kaliwungu Sutrisno dan sejumlah anggota Banser Siaga Bencana (Bagana) Kendal.

Ketua PC Lazisnu Kendal Khusnul Huda mengungkapkan, bantuan pembangunan rumah tinggal tersebut merupakan bentuk solidaritas dari warga NU di Kabupaten Kendal. Selama 1 minggu membuka Donasi, terkumpul dana Rp 7,8 juta. Dana tersebut direncanakan cukup untuk menutup biaya perbaikan tahap awal.

“Terima kasih kepasa semua pihak yang membantu terlaksananya program ini. Bantuan ini merupakan hasil gotong royong dan kebersamaan warga NU. Jika warga NU bersatu, apapun kesulitan yang dihadapi warga NU akan mudah ditangani,” tegasnya.

Baca juga :  NU Care-Lazisnu Kendal Salurkan Bantuan Air Bersih

Sementara Ketua PCNU Kendal KH. Mohammad Danial Royyan mengapresi program Lazisnu untuk membantu warga. Menurutnya, kepedulian terhadap warga yang terkena bencana dan du’afa menunjukkan tingkat keimanan seseorang. “Lazisnu dan LPBI tidak boleh berhenti sampai disini. Kalau ada pengajuan dr warga harus dibantu, walaupun tidak memenuhi seluruh kebutuhan. Yang terpenting bukan jumlahnya tapi kepeduliannya,” tegasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini