BATANG – Untuk mengatasi atau mengurangi bayi lahir stunting atau bayi gizi buruk, Bupati Batang Wihaji memerintahkan kepada kepala puskesmas dan bidan desa untuk lebih dapat mendeteksi dini dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan ).
“ Menurut Ilmu Kedokteran bayi lahir stunting bisa diatasi atau diditeksi dini melalui KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan), yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas secara optimal, sehingga meminimalisir atau mengurangi Bayi lahir stunting,” kata wihaji saat meninjau bhakti sosial Pemeriksaan tumbuh Kembang anak di Pendodpo Kantior Bupati setempat Kamis, (06/04/2018).
Ia juga mengatakan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak, ibu perlu mengonsumsi asupan gizi yang layak, terutama selama masa kehamilan hingga anak lahir dan berusia 18 bulan. Pada dasarnya, kelangsungan hidup dan kesehatan anak tidak dapat dipisahkan dari kesehatan Sang Ibu sendiri.
“Ini tugas Kepala Puskesmas dan bidan desa untuk fokus pada orang hamil agar tidak kekurangan asupan gisi dan secara berkelanjutan melakukan pemeriksaan, karerna faktanya yang kami lihat ada banyak anak stunting,” Kata Wihaji.
Ia juga berharap setelah melihat anak – anak yang cukup banyak terkena stunting atau gizi buruk, meminta kepada dinas kesehatan, puskesmas untuk didata berapa banyak yang mengalami stunting, sehingga kita tahu anak yang mengalami stunting yang berat mupun yang ringan, hal ini agar Pemkab untuk lebih cepat lagi menanganinya kasus yang sperti ini.
“ Apapun kondisi anak – anak stunting merupakan anak saya, yang butuh perhatian dan pemeriksaan lebih lanjut, untuk itu kami harap dinas kesahatan dan puskesmas untuk bisa lebih proaktif dalam mengetahui kondisi masyarakatnya,” pinta Wihaji.(6)