KENDAL – Anggota Komisi A DPRD Kendal dari Fraksi PKS, H Rubiyanto menyebut keberadaan Kawasan Indutri Kendal (KIK) yang sudah mempekerjakan puluhan ribu pekerja ternyata tidak menurunkan pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Kendal. Dengan kata lain, keberadaan KIK tidak banyak memberi dampak positif bagi kemajuan Kendal. Hal tersebut disampaikan Rubiyanto saat silaturahim DPTD PKS Kendal dengan wartawan Kendal, di Gedung DPRD Kendal, Sabtu (18/05/24).”Ini pernyataan saya pribadi, ternyata keberadaan KIK tidak menurunkan pengangguran dan kemiskinan di Kendal,” katanya.
Rubiyanto mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi, meski punya KIK yang selalu dibanggakan tapi nyatanya warga Kendal masih sulit masuk bekerja di kawasan itu.
“Di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pekerja wajib berKTP Batang, di Kendal kebalikan warganya justru sulit bisa diterima kerja di KIK, harusnya Bupati membuat aturan warga Kendal yang mau bekerja di KIK syaratnya dipermudah tapi tetap profesional,” harapnya.
Terkait Pemilukada Rubiyanto menjelaskan DPTD PKS memiliki aturan intern yaitu pengajuan rekomendasi ke DPP sudah berpasangan tidak hanya salah sayu calon.”Dan biasanya kalau sudah digodok ditingkat DPTD, sitingkat DPTW dan DPTP hasilnya sama, kecuali ada sesuatu,” katanya.
Ketua DPD PKS Kabupaten Kendal Sulistiyo Ari Bowo menyampaikan pemilu 2019 perolehan suara PKS di Kabupaten Kendal 34.695 suara, pada pemilu 2024 Februari 2024 lalu, PKS memperoleh 49.957 ribu suara sehingga kursi PKS naik empat kursi.” Ada kenaikannya 11. 092 atau 44 pesen, untuk Provinsi, juga mengalami kenaikan dari pemilu 2019 suaranya 28. 571 di pemilu 2024 suaranya naik menjadi 33.937,” ungkap Sulistiyo Ari Bowo.
Dijelaskan, untuk DPR RI juga naik, di pemilu 2019 suaranya 25 ribu pada pemilu
2024 naik menjadi 36. 218 suara.”Terkait dengan Pilkada 2024 mendatang, pihaknya juga mencari sosok bakal calon Bupati yang paham dengan Kendal,” tegasnya. (AU/01)