Pentingnya Toleransi Antar Umat Beragama

0
93

Pentingnya Toleransi Antar Umat Beragama

Oleh:

Anissatur Rofiah, S.Sos

(Mahasiswa Magister Psikologi Unika Soegijapranata Semarang)

Kebebasan beragama merupakan hak setiap individu. Indonesia memiliki enam agama yang diakui yaitu, Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik dan Konghucu. Selain enam tersebut, sebenarnya masih banyak menganut agama leluhur serta kepercayaan adat dan budaya masing-masing. Banyaknya kepercayaan yang ada di Indonesia menjadikan negara semakin kuat. Karena para pahlawan terdahulu sudah merumuskan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan maksud agar semua yang memiliki kepercayaan tidak saling terpecah belah.

Indonesia merupakan negara multikultural memiliki banyak etnis, suku, budaya, adat dan kepercayaan. Tidak bisa dipungkiri, masalah agama selalu menjadi percikan kecil yang di persoalkan. Pada saat Pemilihan Umum (Pemilu) Gubernur DKI Jakarta tahun 2017, dilanjutkan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019. Para pendukung membenturkan isu agama dengan politik. Sehingga membuat masyarakat Indonesia hampir terseret ke persoalan isu agama. Banyak tokoh agama di adu domba dan mengalami perpecahan antar umat.

Menurut survei yang dikeluarkan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tahun 2010 kasus intoleransi di Indonesia cenderung menurun namun kembali meningkat pasca 2017 dengan intoleransi religious-cultural cenderung meningkat terutama dalam hal pembangunan rumah ibadah. Dalam hal ini, pentingnya masyarakan diperkuat menerima perbedaan pendapat, pilihan dan kepercayaan yang mengatasnamakan politik.

Perlunya masyarakat menyadari bahwa perbedaan politik bukan akhir dari segalanya. Namun jauh lebih penting meningkatkan dan memupuk nilai-nilai toleransi yang sudah dibangun, agar tidak terpecah belah mengikuti isu politik.

 Adanya video lama tahun 2018 yang baru-baru ini viral. Namun diunggah kembali di salah satu akun Tiktok @kristianto388 yang dilansir dalam metropostnews.com (26/10/2022) “Beredar Kembali Video Biksu di Usir di Desa Babat di Media Sosial, Itu Video lama !!”. Menandakan bahwa masyarakat Indonesia mudah untuk di provokasi oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Dalam video tersebut masyarakat berbondong-bondong dalam kolom komentar.

Mereka menilai dan menganggap video pengusiran Biksu oleh salah satu Ormas Islam masih berlanjut. Padahal kasus sudah selesai ditangani oleh pihak berwajib. Dari kasus video tersebut, betapa mudahnya masyarakat terjebak dan terprovokasi oleh media sosial.

Sebagai anak muda seharusnya saring sebelum sharing. Agar tidak menimbulkan provokasi dalam media sosial. Karena media sosial saat ini banyak yang tidak valid dalam memberikan informasi. Bahkan secara sengaja menyebarkan hoax, agar memperoleh like, komen serta follower.

Dengan adanaya berita bohong tersebut, sangat rawan sekali memicu pro kontra. Masyarakat yang tidak mengetahui akar masalah

Denny Januar Ali mengemukakan bahwa diskriminasi berdasarkan agama adalah yang paling sulit untuk dihapuskan karena tindakan diskriminasi tersebut kerap kali dilabeli dengan alasan moral dan keyakinan. Jika di Indonesia banyak terjadi diskriminasi antar golongan maka akan terjadi konflik dan perpecahan antar umat. Perlu kita ketahui, sikap diskriminasi terhadap perbedaan agama bukanlah soal enteng. Masyarakat Indonesia mempunyai kepercayaan yang kuat seperti sila pertama dalam Pancasila. Masyarakat Indonesia termasuk agamis, mereka taat dengan agama masing-masing. Jika kita tidak menyadari arti perbedaan dan menjunjung tinggi sikap toleransi, maka tidak akan lama lagi Indonesia bubar seperti dulu.

Dapat kita simpulkan bahwa perbedaan adalah anugerah serta sunnatullah dalam agama Islam. Pada hakikatnya toleransi antar umat beragama mengharuskan kita untuk menghargai setiap perbedaan yang ada dalam kehidupan. Jadikan perbedaan sebagai pelengkap dan kekayaan Indonesia. Keberagaman agama yang beragam mengharuskan masyarakat untuk saling memperbolehkan serta menjaga suasana yang kondusif, aman, dan tentram.

Bagitu indahnya toleransi antar umat agama. Begitu damai jika melihat antar golongan, ras, suku, agama bersatu padu. Tidak ada lagi tembok pembatas, namun saling bergandengan tangan. Indonesia akan lebih maju dan kaya akan perbedaan. Semuanya mempunyai visi dan misi yang sama untuk membangun Indonesia yang lebih maju, bermartabat di mata dunia. Dimata dunia, Indonesia negara yang multikultural, unik serta menarik.

Menurut Gordon Allport agama bertanggung jawab atas timbulnya prasangka yang muncul. Dari masing-masing agama seharusnya berusaha keras untuk mengisi pemahaman dan suatu kegiatan. Mendorong adanya hubungan saling bekerjasama untuk semua orang. Agar terciptanya suasana yang baik, maka harus terjadinya pergaulan antar umat beragama. Pergaulan agama dalam masyarakat, bisa dilakukan gotong royong, menghadiri undangan agama lain, atau saling meminjam barang. Dari hal-hal kecil itulah, keakraban antar umat beragama mewujudkan harmonisasi.

Jangan sampai kita tidak bisa merawat dan menjaga anugerah Tuhan yang maha Esa ini. Dengan kekayaan yang melimpah, sudah seharusnya kita saling menjaga warisan budaya. Meneruskan perjuangan pahlawan yang telah gugur. Hanya dengan menerapkan nilai-nilai toleransi lah kita akan kuat menghadapi tantangan dunia.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini