MAGELANG – Banyak gunung di Jawa Tengah yang jadi tempat pendakian favorit pendaki. Di Magelang, Jawa Tengah, ada Gunung Andong yang menawarkan sunrise yang menakjubkan dengan trek yang bersahabat untuk pendaki pemula, sabtu (07/07/2018).
Gunung dengan ketinggian 1.726 meter dari permukaan laut (mdpl) ini memiliki pesona yang tak kalah menarik dengan gunung lain yang lebih populer, seperti Gunung Merbabu dan Merapi.
Gunung Andong juga dapat menjadi pilihan yang tepat untuk pendaki pemula yang ingin mencoba pengalaman mendaki gunung. Gunung Andong terletak di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Ada beberapa basecamp yang dapat digunakan sebagai awal pendakian gunung tersebut. Salah satu yang familiar yaitu basecamp yang berada di Dusun Gogik, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Basecamp yang dikelola oleh karang taruna Giri Dwipa tersebut cukup mudah dicari jalannya. Dari kota Semarang pengunjung dapat berjalan menuju arah Kabupaten Semarang dengan melewati Jalan Rawa Pening Ambarawa. Setelah simpang tiga pasar buah Magelang anda tinggal berbelok ke kiri arah Grabag, sebelum pasar Grabag pertigaan anda tinggal belok kiri mengikuti jalan menuju Ngablak.
Ketua Karang Taruna Giri Dwipa, Waluyo mengatakan basecamp tersebut mulai dibuka sejak tahun 2013. “Sebelumnya juga sudah ada yang naik lewat sini, biasanya kendaraan pendaki hanya dititipkan ke rumah warga sekitar tapi belum terkoordinir. Karena makin ramai maka dibuatlah basecamp yang lebih tertata,” ceritanya.
Dikatakan, waktu paling ramai adalah saat weekend atau libur nasional yang bisa mencapai 500 kendaraan. Sementara di hari biasa rata-rata pengunjung berkisar 80 kendaraan atau 100 pengunjung. “Parkir kita jaga 24 jam karena banyak juga yang cuma trek singkat pagi sampai sore, gak semuanya ngecamp disini,” tambahnya.
Waluyo menjelaskan biaya registrasi pendakian “Registrasi tiket masuk gunung andong resmi dikeluarkan oleh KPH Ambarawa Rp 6.000, ada tambahan biaya lain untuk pemasukan kas karang taruna Giri Dwipa Rp 3.000, uang kas tersebut kita kumpulkan untuk pembiayaan perawatan jalan menuju ke Pos 1 serta biaya lainnya dan biaya parkir sebesar Rp 5.000,” ungkapnya.
Dari basecamp, pengunjung akan memulai trek jalan kampung yang membelah perkebunan warga. Salah satunya pendaki asal Temanggung, Daffa (16) bersama rekannya mengatakan baru mendaki gunung andong pertama kali “Dari basecamp Gogik, berjalan berduaan seakan tidak ada pendaki lain yang mendaki,” ungkapnya.
Daffa menambahkan dari pos 1 merasa tidak kuat karena kakinya terasa sakit “Tadi sempat putus asa mau turun lagi, kaki saya sakit, tetapi disaat bersamaan ada bapak yang membawa dagangannya yang mau menjual diatas puncak,” ungkapnya.
Disisi lain salah satu penjual di puncak gunung andong, Sukardi mengatakan sudah 3 tahun berjualan di atas puncak “Dulu sekitar tahun 2015 saya berjualan di atas puncak Jiwa gunung andong 2 tahun, saat itu belum resmi masih ilegal dan di bongkar oleh KPH Ambarawa, terus buka lagi di atas puncak alap-alap gunung andong dan bangun lagi warung setelah mengurus izin usaha ke KPH Ambarawa,” jelasnya.
Semua lelah saat pendakian pun seakan terbayarkan, saat melihat indahnya pemandangan dari puncak Gunung Andong. Selain dapat menikmati indahnya Sunrise dari sana juga terlihat jelas 7 puncak gunung lain yaitu Gunung Telomoyo, Merbabu, Merapi, Ungaran, Sindoro, Sumbing, dan Prau. Pengalaman menikmati keindahan puncak dan sunrise di Gunung Andong akan menjadi pengalaman tak terlupakan.
Namun harus diingat, pungunjung juga harus membawa kembali sampah yang untuk dibuang ke tempat sampah yang ada di basecamp agar keindahan Gunung Andong tetap terjaga. (CHY/01)