Kendal – Terlahir di desa terpencil jauh dari perkotaan tidak membuat anak yang satu ini minder dan pesimis menghadapi tantangan zaman. Bahkan dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, Juni Prayitno kelahiran Kendal 9 Juni 1997 itu mampu menciptakan aplikasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Anak asal Desa Kebongembong Kecamatan Pageruyung yang juga alumni SMKN 5 Kendal ini berhasil menciptakan aplikasi cDesa.
Juni mengatakan aplikasi cDesa yaitu sebuah software atau perangkat lunak komputer berbasis web base offline yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan teknologi terbaik dan terbesar di Indonesia yaitu DJ Computer Indonesia untuk dimanfaatkan sebagai sistem administrasi pertanahan desa dalam hal ini adalah buku cDesa.”Aplikasi ini dibuat berdasarkan keluhan dari desa desa di Indonesia yang mengeluhkan bahwa buku cDesa masih menggunakansistem manual,” ujarnya.
Ditahun tahun 2016, Juni Prayitno bersama DJ Computer Indonesia membuat sebuah ide terkait desa online yang berupa website desa yang diberinama DesLine ( Desa Online Warga Berdaya ). Pada saat itu beliau bersama tim mengajukan idenya tersebut ke Bapermaspemdes dan Kominfo Kabupaten Kendal. Namun sampai sekarang belum ada klarifikasi terkait DesLine.
Menurut Juni, awal tahun 2017 karena idenya belum di tindak lanjuti oleh pemerintah sehingga dirinya bersama tim menawarkan website desa tersebut ke Desa – desa. Nah ketika beliau keliling door to door ke balai desa di Kendal. Ada salah satu desa mengeluhkan terkait Sistem Administrasi buku cDesa. Tepatnya di Desa Kalipakis kecamatan Sukorejo.
Waktu itu Mukardi selaku Sekdes Kalipakis mengeluhkan tentang cDesa. Setelah ada keluhan itu maka beliau langsung mengadakan penelitian research di Desa Kebongembong sekaligus ujicoba aplikasi. Dikatakan, yang melatar belakangi dibuatnya cDesa karena banyaknya keluhan dari desa – desa di kabupaten Kendal mengenai pengarsipan data letter c pertanahan di desa. Buku cDesa yang sudah usang dan tua rentan kerusakan, Sistem pencatatan manual yang dinilai kurang efektif sehingga terkadang menimbulkan sengketa tanah, Sistem pencarian yang kurang efektif dan tidak efesien karena masih manual,sehingga dapat mengurangi tingkat pelayanan kepada masyarakat dan Desa sudah sepatutnya untuk melakukan Implementasi IT di berbagai bidang.
Selanjutnya dirinya melakukan rangkaian penelitian sampai ujicoba beliau mencoba menawarkan aplikasi ke desa desa di kecamatan Sukorejo, Pageruyung, Patean dan Gringsing Kabupaten Batang. Sampai sekarang sudah ada 24 pengguna aplikasi yang beliau ciptakan.“ Aplikasi ini disambut baik oleh pemerintah desa karena sangat dibutuhkan dan satu satunya di Indonesia,” jelasnya.
Juni menjelaskan, banyak manfaat cDesa yaitu Data lebih aman, Efesiensi dan Efektifitas dalam pencarian dan pengelolaan, Saling terintegrasi antara data satu dan data lain sehingga memudahkan untuk melacak asal usul cDesa dengan sekali klik, Meminimalisir terjadinya Resiko yang ada dari kerusakan data sampai sengketa pertanahan antar warga desa, Menyajikan data asli atau otentik yang terintegrasi dengan data digital, Membantu meningkatkan kualitas pelayanan Desa terhadap masyarakat dan Mencetak data Letter cDesa dengan sekali klik.”Alhamdulillah dengan kerja keras ahirnya kami bisa mewujudkan aplikasi cDesa ini. Saya akui aplikasi ini belum sempurna sehingga terus diperbaiki,” ujarnya.
Sekdes Kebongembong Witono mengatakan, selaku sekertaris desa dirinya memiliki tugas dalam sistem administrasi desa sangat menyambut baik kehadiran Aplikasi cDesa ini, karena dulu sebelum ada aplikasi ini kami keteteran dalam pengelolaan serta penyimpanan data aset buku letter C apalagi ketika warga melakukan penjualan tanah kami harus mencari buku cDesanya dan itu memakan waktu yang sangat lama dan menguras banyak tenaga serta pikiran.”Sekarang Alhamdulilah setelah adanya cDesa pekerjaan saya selaku sekdes dimudahkan karena cDesa sudah dilengkapi dengan integrasi data asli dan data digital untuk pencatatan sejarah. Jadi sekarang kami sudah tidak membuka buka buku letter C yang notabennya gampang rusak atau sobek dan kami juga tidak khawatir kehilangan buku letter c lagi. Terimakasih cDesa,” ujar Witono.
Kepala Desa Surokontowetan Rasyono mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan adanya aplikasi cDesa untuk pengelolaan dokumen cDesa. Sekarang ini buku letter c memang sudah betul-betul aman karena Aplikasi cDesa memiliki fitur dan teknologi NSS ( Nano Scurity System ) dimana ketika dibuka aplikasi cDesa dibutuhkan akun. Aplikasi ini juga memudahkan dalam mencari data, mengelola data, dan menyimpan data tanpa khawatir lagi kehilangan. “Dengan sistem ini kami sudah tidak membuka buku c desa lagi. Setelah 72 Tahun menunggu akhirnya ada sebuah trobosan baru untuk dokumen asset buku cDesa. Semoga kedepan dapat di tingkatkan lagi,” ungkap Rasyono. (1)
Bagus Lanjutkan