Membuat berita adalah mudah, kalau kita sudah mengetahui rumusnya, yaitu 5 W + 1H (What, Who, When, Where, Way + How). Disamping itu yang tidak kalah pentingnya, adalah kemauan, dan tidak malas belajar. Hal ini dikatakan oleh jurnalis Tabloid Cempaka , Slamet Priyatin, saat mengisi pelatihan jurnalistik yang dilaksanakan oleh Lembaga Pers Pelajar (LPP), Oasis SMAN 2 Kendal di aula setempat , Jumat (26/01) malam. Menurut Slamet Priyatin, yang biasa disapa Priyo, tugas seorang jurnalis, adalah mencari dan membuat berita. Berita yang dibuat sesuai dengan kode etik jurnalistik.
“Harus banyak-banyak praktek membuat berita supaya terbiasa, “ kata Priyo, yang juga kontributor Kompas.Com.
Priyo, menambahkan sebaiknya seorang jurnalis harus bisa menggali data sebanyak-banyaknya ketika berada di lapangan. Sehingga berita yang ditulis lengkap.
“Yang terpenting berita harus berimbang dan tidak tendensius ,” ujarnya.
Sementara itu, ketua panitia pelatihan jurnalistik, Gabriel Krisna, mengaku tujuan dilaksanakan pelatihan jurnalistik untuk menambah wawasan wartawan majalah Oasis milik sekolah. Ia berharap , peserta bisa menimba ilmu sebanyak – banyaknya dari narasumber, sehingga dalam membuat berita bisa lebih baik.
“Pesertanya ada 30 siswa,” kata Gabriel.
Terkait dengan hal itu, Pembimbing majalah Oasis, Muslichin, menambahkan majalah Oasis adalah sarana belajar praktek membuat berita. Sebab secara teori, anak-anak sudah mendapat ilmu dari guru dan wartawan professional lewat pelatihan-pelatihan.
“Saat ini terbitnya baru tiap semester sekali, “ jelasnya.
Muslichin berharap, Oasis, bisa mencetak wartawan professional. (4)