Menko PMK Minta Polifurnika Kendal Mandiri Tak Andalkan APBN

0
77

KENDAL – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy meminta Politeknik Industri  Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurnika) untuk mempersiapkan diri mulai mandiri dan tidak mengandalkan APBN. Hal tersebut disampaikan Muhadjir usai melihat produk furnitur karya para mahasiswa Polifurnika KIK Kendal, Minggu (12/03/23). Hadir pulaKepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian RI, Arus Gunawan, Bupati Kendal, H Dico M Ganinduto BSc, Sekda Kendal Ir H Sugiono MT jajaran OPD Pemkab Kendal mahasiswa Polifurnika dan stakeholder terkait.

Direktur Polifurnika Dra Tri Ernawati MSi menyampaikan selamat datang kepada Menko PMK dan rombongan. Di Polifurnika Kendal memeliki tiga jurusan yaitu Managemen Bisnis Industri Furnitur, Teknik Furnitur dan Design Furnitur. Dijelaskan, pembelajaran di Polifurnika Kendal menerapkan sistem 70 praktik dan 30 persen teori.”Karena alumni Polifurnika Kendal ditekankan pada keahlian maka mereka disiapkan dengan matang melalui 70 persen praktik,” katanya.

Menurut Tri, Polifurnika Kendal sudah meluluskan dua angkatan yaitu pertama tahun 2018 dan tahun 2019.”Untuk lulusan tahun 2018 sudah 100 persen dan lulusan tahun 2019 hanya 92 persen yang terserap tenaga kerja karena lainya hanya may bekerja di sekitaran Kendal saja,” katanya.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian RI, Arus Gunawan menyampaikan, bahwa pada tahun 2022 Politeknik Furniture dan Tata Kelola Kayu mengunakan pengajaran sistem vokasi dan dual sistem antara pengajaran 40 persen dan prakteknya 60 persen,”Sehingga menjadikan penyerapan lulusan dari pendidikan kementerian perindustrian cukup tinggi,” katanya.

Bupati Kendal, Duco M. Ganinduto, B.Sc menyampaikan, kerjasama Pemkab Kendal dengan dunia industri sangat penting karena dengan tumbuhnya industri di Kabupaten Kendal dapat memberikan multiplier effect, yaitu bisa mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Kendal, dan di tahun 2022 ini diatas 2 persen diatas rata-rata Provinsi Jawa Tengah. “Penurunan angka kemiskinan yang cukup tinggi tersebut karena adanya kerjasama tiga pihak antara Pemkab Kendal, Kementerian Perindustrian dan pihak pelaku usaha atau pelaku industri,” tutur Bupati Dico.

Dikatakan, pada tahun 2023 ini akan mengejar terwujudnya revitalisasi BLK, agar bisa memberikan fleksibilitas BLK beradaptasi dengan industri yang akan tumbuh di Kabupaten Kendal, dengan harapan bisa memastikan lapangan kerja terbuka untuk warga Kendal.

Menteri PMK RI, Prof. Muhadjir Effendy menyampaikan, pada kunjungan hari ini di Kabupaten Kendal ada beberapa rangkaian kegiatan, yaitu terkait peresmian gedung dan bantuan-bantuan sosial, dan terakhir meninjau Politeknik Furniture dan Tata Kelola Kayu yang mana merupakan program pendidikan dibawa kementerian perindustrian.”Program dari Kementerian Perindustrian ini dalam rangka mempercepat proses revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai dengan Perpres No. 68 Tahun 2022. Saya senang Desain Praktek dari Politeknik Furniture dan Tata Kelola Kayu ini sudah selesai standar yang dikehendaki Perpres tersebut,” tutur Menko PMK RI.

Dikatakan, bahwa yang perlu diintensifkan adalah bekerjasama dengan dunia industri dan dunia usaha terutama dengan menyiapkan para lulusan ini agar bisa diserap kerja dibidang Furniture.”Selain itu, harus didorong dengan menjadi para wirausahawan di dunia Furniture yang terus sangat dinamis, terutama di dunia industri kreatif,” tambah Prof. Muhadjir Effendy.

Prof Muhadjir Effendy meyakini dengan fasilitas sangat lengkap super lengkap yang dimiliki Polifurnika Kendal akan berbagai akan meningkatkan imaginasi dan kreatifitas mahasiswa. (AU/01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini