Antisipasi Investasi Bodong, MES Edukasi Investasi Kepada Milenial

0
98

KENDAL – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kendal mengadakan Sekolah Pasar Modal Syariah. Program ini merupakan pengenalaan pasar modal untuk peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat milenial. Kegiatan ini kerjasama dari Masyarakat Ekonomi Syariah bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (IDX).”MES Kendal bekerjasama dengan BEI, menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal Syariah 2022 agar masyarakat kendal khususnya bisa melek tentang investasi, agar tidak menjadi korban investasi bodong,” tutur M Irkham Fulukhudin Ketua MES Kendal.

Dikatakan, pihaknya memberikan sosialisasi dan pengenalan instrumen investasi yang legal yang diakui negara sehingga bisa menghindari dari berbagai macam investasi bodong yang sekarang sedang mmarak”Kami mengarahkan agar masyarakat bisa berinvestasi di instrumen yang syariah. Agar bisa memberikan keselamatan dalam berinvestasi. Ke depan MES Kendal akan membuat galeri pasar modal syariah pertama di kendal,” ujar Irkham.

Dijelaskan, untuk memeriahkan SPMS, juga digelar Festival Kuliner Halal. Festival ini mungkin yang pertama di Kendal. Berupa bazar yang menampilkan produk UMKM wajib bersertifikasi halal. Menurutnya, MES Kendal mendorong UMKM Kendal harus memiliki produk sertifikat halal, karena secara regulasi sudah merupakan kewajiban, diamanahkan melalui UU dan juga menjamin kwalitas produk UMKM itu sendiri. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan benefit bagi UMKM.”Saat ini MES Kendal sudah menyiapkan 4 orang Pendamping Proses Produksi Halal (PPPH) bersertifikat yang bisa membantu UMKM Kendal untuk mengajukan sertifikasi halal self declare dan tim ini siap membantu secara gratis,” pungkas Irkham.

Pembicara kegiatan, Dery Yustria,SE,MBA dari IDX Islamic. Dalam pemaparannya Dery menyampaikan bahwa pasar keuangan Investasi bidang keuangan hanya dipasar modal syariah. Bedanya komoditasnya/bisnisnya harus halal dan caranya harus halal. Saham yang tergolong syariah selalu mengacu berdasarkan Dewan Syariah Nasional dan akan dievaluasi setiap 6 bulan sekali.

Untuk memilih instrumen investasi perlu diperhatikan 2 hal yaitu aspek legalitas berupa terdaftar di bursa efek dan aspek syariahnya karena aspek syariah merupakan jalan selamat. Selain itu perlu juga dihindari resiko berupa kebangkrutan dan gagal bayar. Karena biasanya resiko kegagalan dalam investasi berupa kesulitan likuiditas oleh perusahaan.

Pembicara lain, Nico Pracahya (Trainer of Phintraco Sekuritas) mengatakan saat ini 60,64% saham di Bursa Efek Indonesia merupakan saham syariah. Jadi saham syariah saat ini merupakan mayoritas yang diperdagangkan di BEI. “Untuk kemudahan dan menjamin kesyariahan saham yang diperjualbelikan, sudah tersedia aplikasi dan saat ini juga mudah untuk membuat pembukaan rekening efek syariah yaitu melalui on line,” katanya.

Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Kendal Dico M Ganinduto yang diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kendal, KH M Nasyih Syarifudin selaku Ketua Dewan Pakar MES.(AU/01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini