KENDAL – Demi bisa mengumpulkan donasi untuk pendidikan inklusi di Kabupaten Kendal, 75 pelari dari berbagai daerah di Indonesia rela lari marathon sejauh 85 KM keliling Kabupaten Kendal. Kegiatan amal dengan tema “Carity Run Satu Kata Peduli” di lepas, Bupati Kendal Dico M Ganinduto, di halaman Cafe Satu Kata, Jumat (04/03/22).
Event Owner dan Founder Kafe Satu Kata, Marcelli Lianawaty mengatakan, even amal ini merupakan kepedulian dari komunitas olahraga lari, untuk pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di Kabupaten Kendal.
Dikatakan, misi dari Satu Kata Peduli yang kedua ini, sasarannya adalah sekolah-sekolah inklusi, yang mana sudah dimulai dan diinisiasi oleh Pemkab Kendal.”Untuk itulah kita memberikan dukungan untuk pengembangannya. Jadi memperbanyak sekolah-sekolah inklusi,” terangnya.
Marcelli juga menjelaskan, para peserta lari Satu Kata Peduli ini, selain memang pelari juga bertugas sebagai pencari donatur.“Disinilah kami hadir, ada 75 pelari dari 17 kabupaten atau kota di Indonesia, mereka akan berlari sejauh 85 kilometer sambil mencari donasi untuk sekolah-sekolah inklusi di Kabupaten Kendal. Jadi para pelarinya itu harus mencari donasi,” jelasnya.
Menurutnya, pqrq pelari menempuh rute dari Kafe Satu Kata Patebon – Pasar Sedayu Gemuh – Desa Sojomerto – Jalan Sri Wedari – Jalan Curug Sewu – Jalan Patean Boja – Omahe Opa – Polsek Singorojo – Jalan Kaliwungu Boja – Jalan Raya Kaliwungu (pembagian doorpres) – Pasar Srogo – Jalan Sukodono – Jalan Tentara Pelajar – Purin dan Finish di Kafe Satu Kata.
Marcelli menambahkan, untuk saat ini, donasi yang berhasil dikumpulkan oleh para pelari sampai hari ini sebesar Rp 205 juta.Pihaknya akan menerima donasi hingga akhir bulan Maret 2022.”Semoga dengan kepedulian kami ini bisa membantu anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga bermanfaat,” imbuhnya.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, yang melepas pemberangkatan para pelari tersebut pada Jumat (4/3) pukul 21.00 WIB. Dalam pelepasan ini dihadiri pula oleh Forkopimda dan Sekda Kendal serta beberapa Kepala OPD.
Sebelum mengikuti lari maraton, para peserta diharuskan melakukan registrasi dan harus melakukan swab Antigen. Baru dibolehkan mengambil tiket, kaos dan lain-lain di lokasi start Kafe Satu Kata Patebon.
Dalam sambutannya, Dico mengatakan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Kafe Satu Kata Kendal bersama para sponsor, dalam kegiatan amal untuk pembangunan sekolah inklusi yang ada di Kabupaten Kendal ini.“Kami mewakili masyarakat Kendal mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendukung acara ini, serta para donatur yang ada di belakangnya. Kami mendukung kegiatan ini. Karena ini bagus, yakni untuk amal pembangunan sekolah inklusi,” ujarnya.
Dico menegaskan, kegiatan ini juga bisa memperkenalkan destinasi wisata yang ada di Kendal. Apalagi para peserta datang dari berbagai daerah di Indonesia. Tentunya bisa ikut mempromosikan destinasi wisata yang ada di Kendal, salah satu dari visi misi Pemerintah Kabupaten Kendal.“Kami ucapkan selamat menikmati destinasi wisata yang ada di Kabupaten Kendal. Karena ini salah satu program pemerintahan kami dalam rangka pengembangan potensi pariwisata. Selain itu kami mendoakan agar semua peserta bisa selamat sampai tujuan,” ungkap bupati.
Salah seorang pelari asal Bali, Dani yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di Kendal, mengaku terkesan dengan keramahan masyarakat Kendal. Diakui tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti even ini. Hanya saja dirinya menjaga kesehatan tubuh agar tidak terpapar Covid-19.“Saya datang ke Kendal ini terkesan dengan keramahan warganya. Mereka sangat ramah dan wellcome kepada kami para pendatang,” ujarnya.
Menurut Dani untuk menghadapi even ini, dirinya hanya beberapa kali berlatih, baik pagi maupun sore dengan jarak tempuh lari sejauh 10-20 kilometer.“Kalau medannya kita belum tau sih. Tapi saya akan stabil santai-santai saja, karena finishnya jarak tempuh yakni 19 jam. Ya mungkin target saya 15 jam lah sudah sampai lah jarak 85 kilometer ke finish,” pungkas Dani. (AU/01).