KENDAL – Usaha daur ulang plastik bisa menjadi alternatif bisnis di tengah Pandemi Covid-19. Apalagi kalau sampah plastik diolah oleh tangan-tangan terampil di bidang perplastikan sehingga menghasilkan produk berkualitas dan mempunyai nilai tambah. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Indonesian Plastic Recycler H. Ahmad Nuzuludin saat Focus Group Discution dengan tema Circular Economy Plastic untuk Mendukung Ketahanan Ekonomi Nasional di PT Terryham Proplas Indonesia, Jumat (10/12/2021).”Dengan memanfaatkan sampah plastik yang direcycling, muncul materi-materi baru yang sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,. Ini bisa menjadi alternatif bisnis di tengahPandemiCovid-19, ” kata Nuzuluddin.
Menurut Nuzuluddin bisnis daur ulang plastik saat ini sudah merambah ke berbagai daerah termasuk kecamatan dan desa. Bisnis yang berbasis masyarakat pinggiran ini, memang sangat menjanjikan ketika prosentase pengepulannya sudah merambah ke hitungan ton. Tak heran kalau pengusaha daur ulang plastik ini diwadahi dalam berbagai organisasi profesi. IPR adalah salah satunya. Sentot Bangun Widoyono menjelaskan, meski belum mendata secara tepat prosentase berapa jumlah plastik yang didaur ulang setiap harinya, pebisnis daur ulang perplastikan sudah semakin banyak jumlahnya. Mengingat selain bertujuan melindungi kesehatan secara umum, juga merupakan upaya untuk meminimalisir produksi plastik.”Sampah plastik yang didaur ulang kembali, mengakibatkan tidak perlu lagi memproduksi plastik baru karena sudah cukup mengolah sampah plastik lama menjadi material plastik baru yang siap dibentuk,” jelasnya.
Sementara Direktur Utama PT Terryham Proplas Indonesia, Syamsunar mengatakan FGD itu diselenggarakan untuk mendorong pelaku usaha mengambil peluang bisnis daur ulang plastik yang sangat menjanjikan, di tengah pandemi Covid-19.”Banyak usaha kolaps akibat pandemi Covid-19, ini ada usaha yang menjanjikan peluangnya sangat terbuka untuk siapa saja,” katanya.
Hadir juga sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut Muhammad Taufiq (Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kemenperin), Ariyanto MM (Direktur Statistik Industri, BPS RI), dan hadir via zoom Dr Manit Nithitanakal (Konsultan Periset PVC Recycler Database Thailand). Puluhan peserta yang terdiri dari praktisi daur ulang plastik, perwakilan para pengusaha, serta sejumlah wartawan.(AU/01)