KENDAL- Disporapar Kabupaten Kendal bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, siap menyulap Kali Buntu yang persis berada di tengah Kota Kendal menjadi destinasi wisata tirta andalan. Hal tersebut disampaikan Kabid Pariwisata, Disporapar Kendal, Mardi Edi Susilo usai menyelenggarakan Focus Group Discution (FGD) dengan tema ‘Menggagas Kali Buntu Sebagai Destinasi Tempat Wisata (DTW) Kota Kendal, di ruang Rapat Disporapar Kendal, Kamis (09/12/21).
Mardi mengatakan, Kali Buntu letaknya persis di tengah Kota Kendal, namun selama ini belum tersentuh untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata. Bila OPD terkait mengeroyok bersama dengan perannya masing-masing maka Kali Buntu akan berubah wajah menjadi daya tarik wisata tirta yang elok.”Ini akan menjadi pilihan lain, selain Alun-Alun Kendal di akhir pekan,” katanya.
Plt Kadisporapar, Achmad Ircham Chalid mengatakan secara prinsip peserta FGD sangat menyambut antusias dan mendukung gagasan tersebut. Dikatakan, OPD teknis yang hadir akan merencanakan program kerja untuk tahun anggaran 2023 sudah bisa dilaksanakan. Dijelaskan OPD teknis terkait meliputi Baperlitbang, menyiapkan anggaran Master Plan dan Detail Engineering Design (DED) Dishub, menyiapkan lampu penerangan sepanjang aliran sungai yang dimanfaatkan juga untuk mempercantik lokasi dan menyiapkan papan informasi atau penunjuk arah serta rekayasa lalu lintas. Dinas Lingkungan Hidup, memperbaiki Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan menambah RTH serta taman di pinggiran sungai.
Kades dan lurah, menggerakkan Pokdarwis dan masyarakat sebagai pelaku pariwisata dengan memanfaatkan aliran sungai.”PUPR, akan mempersiapkan sarana prasarana sekitar ruas sungai seperti peningkatan jalan jalu lambat Purin-Koramil. Kalau ini terwujud maka Kali Buntu akan menjadi salah satu wisata air andalan di Kabupaten Kendal,” katanya.
Ditegaskan, sebenarnya untuk memulai itu tidak perlu menunggu tahun 2023 terbuatnya desain besar, saat inipun masyarakat diharapkan sudah bisa memanfaatkan sungai sebagai kegiatan bisnis jasa pariwisata, seperti angkutan perahu wisata dan lainya.”Sehingga saat semua sudah tertata, maka geliat ekonomi dari wisata baru ini bisa langsung jalan,” katanya. (AU/01)