KENDAL – Empati dengan perjuangan Muzaroah, seorang buruk penumbuk emping melinjo asal Desa Tirtomulyo Kecamatan Plantungan, yang sukses menyekolahkan kedua putrinya sehingga lulus S1 dan S2 dengan predikat cumlaude, Bupati Kendal Dico M Ganinduto menyambangi kediaman mereka, Jumat (08/10/21). Bupati menyempatkan diri mencoba membuat emping melinjo dan memberikan bantuan untuk rehab rumah dan bantuan modal untuk pengembangan usaha.
Kedua putri Muzaroah yaitu Sayidatul Maslahah yang lulus S2 Pendidikan Luar Biasa UNY dengan IPK 3,78 dan Nur Milati lulus S1 Pendidikan Teknik Mekatronika UNY dengan IPK 3,78.”Saya meminta keduanya bersama membangun Kendal, melalui riset dan sekolah inklusi, jangan meninggalkan Kendal,” pintanya.
Bupati menyerahkan bantuan untuk Rumah Tak Layak Huni dari Baznas Kendal sebesar Rp 15 juta kepada Muzaroah. Selain itu dari Disdikbud Kendal juga menyerahkan bantuan batik kepada kedua anak Muzaroah.
Muzaroah sangat berterima kasih atas perhatian Bupati Kendal. Dirinya sangat terharu dan tidak menyangka kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Kendal.”Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” katanya.
Muzaroah menceritakan, sejak suaminya wafat tahun 2002, dirinya sendiri mendidik dan membesarkan kedua anaknya dengan bantuan tetangga dan saudara. Jerih payah dan penuh keringat yang selama ini dilakukan sekarang terbakar dengan prestasi yang berhasil diraih kedua anaknya.”Kami harus banting tulang kerja keras untuk biaya kuliah anak, karena saya tidak mau nasib mereka seperti saya,” katanya sambil menangis bahagia.
Sementara anaknya, Sayidatul Maslahah didampingi Nur Milati
mengaku kerja keras yang jalannya selama sekolah sekarang membuahkan hasil. Menurut sejak SD sampai SMA mereka selalu juara dan mendapat beasiswa siswa termasuk saat masuk kuliah mendapat bea siswa dari bidik misi.”Kami diterima sebagai salah satu mahasiswa penerima beasiswa bidik misi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) jurusan S1 Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan pada tahun 2014. Selama menjalani perkuliahan, Sayidatul Maslahah mendapatkan prestasi akademik yang baik dan mendapat banyak penghargaan. Dia pernah ikut ajang internasional hingga magang di luar negeri.
Saat lulus S1 pada 2018, alumni SMAN 1 Sukorejo itu mendapat IPK 3,83 dan menjadi wisudawan terbaik di jurusan kuliahnya. Sedangkan Nur Milati adalah alumni dari SMKN di Jawa Tengah yang merupakan SMK percontohan pertama di Indonesia.
Dia sekolah secara cuma-cuma, karena mendapat beasiswa pendidikan sebesar Rp 125 juta dalam bentuk pendidikan, asrama, baju dan lain sebagainya selama 3 tahun. Lalu, Nur Milati memperoleh beasiswa bidikmisi di prodi Pendidikan Teknik Mekatronika lewat jalur SBMPTN.”Kami siap diajak bersama membangun Kendal sekaligus memberikan inspirasi bagi para pemuda untuk rajin sekolah dan belajar sehingga dapat membanggakan orang tua dan daerah,” katanya. (AU/01)