KENDAL – Anggota Komisi X DPR RI DR HA Mujib Rohmat MH menyoroti banyak pendidikan di Kabupaten Kendal yang tidak nyambung dengan lapangan pekerjaan yang yang ada di industri Kendal. Sehingga banyak warga Kendal yang tidak bisa ambil peran dalam kemajuan industri di Kabupaten Kendal. Hal tersebut disampaikan Mujib Rohmat saat acara kunjungan kerja Komisi X DPR RI dan Halal Bihalal IKA PMII Kabupaten Kendal di PT Terryham Proplas Indonesia (TPI) di Jalan Lingkar Kaliwungu, Jumat (21/05/21).”Ini menjadi problem besar yang harus dicarikan solusinya agar kita tidak hanya menjadi penonton di daerah kita sendiri,” jelasnya.
Mujib mengatakan harus ada sinkronisasi antara dunia pendidikan dan industri yang ada di Kabupaten Kendal.”Saya sudah ke sejumlah sekolah harus ada penggabungan antara pendidikan dan industri. Sekolah dan lapangan kerja yang tidak nyambung harus di singkronkan,” kata Mujib.
Anggota Fraksi Golkar tersebut sangat mengapresiasi upaya PT Kends yang sudah menyediakan tempat pelatihan bagis siswa yang ingin terjundi dunia industri.”Ini salah satu upaya menyambungkan sekolah dan industri. Selain itu sekolah kedepan harus membuka jurusan sesuai dengan perkembangan industri yang ada di Kendal bil itu industri formal maupun pariwisata,” jelasnya.
Mujib menambahkan tingkat pendidikan di Kabupaten Kendal sangat memprihatinkan rata-rata berkisar 7,3 tahun atau baru kelas dua SMP.”Bagaimana bersaing dengan daerah atau negara lain, maka harus disiapkan pendidikan yang memadai agar tidak jadi penonton saat industri maju nanti,” tegasnya.
Direktur PT Kends, Syamsunar mengatakan salah satu kunci keberhasilan industri diawali dari pendidikan yang memadai. Dikatakan agar tidak jadi penonton di daerah sendiri dan bisa menempati posisi strategis maka harus disiapkan sejak awal di dari dunia pendidikan. Menurutnya, PT Kends sudah MoU dengan sejumlah universitas di Indonesia untuk perkembangan industri. Awalnya MoU hanya seputar riset dan inovasi nakun sekarang melebar ke pengabdian masyarakat.”Diharapkan peran kampus dan industri tidak dibatasi industri saja, tapi bisa memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat,” jelasnya.
Syamsunar juga menyoroti problem yang dihadapi pelaku industri kecil menengah dan besar (UMKM) yaitu standar mutu. Pelatihan manajemen mutu, sangat penting untuk perkembangan UMKM di Kendal.”IKA PMII bisa ambil peran penting menerapkan punya standar mutu,” kata Syam.
Dalam kesempatan itu, Anggota DPR RI Komisi X H Mujib Rohmat didampingi Ketua DPRD Kendal H Muhammad Makmun dan sejumlah pengurus IKA PMII Kendal berkesempatan meninjau pembuatan UPVC dan sejumlah proyek seperti rumah apung, cofee shoap, rumah tahan gempa dan kapal yang dibuat dari bahan dasar UPVC. (AU/01)