BLORA – Pemerintah Kabupaten Blora melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 kembali menyampaikan update perkembangan persebaran virus Corona, Kamis, (06/08/2020). Asisten Administrasi Umum, dr. Henny Indriyanti, MKes mewakili Sekteraris Daerah selaku Sekretaris GTPP melalui konferensi pers mengatakan berdasarkan data monitoring corona.blorakab.go.id, Dinas Kesehatan telah melaksanakan test swab sebanyak 1.242 kali, dan hasilnya 153 terkonfirmasi positif.“Jadi kasus positif Covid-19 di Blora kini jumlahnya mencapai 153, dengan rincian 8 dirawat di RS, 33 isolasi mandiri, 9 meninggal dunia dan 103 sudah sembuh. Semoga yang sembuh bertambah lagi, kita doakan bersama,” ucap dr. Henny.
Menurut dr. Henny berdasarkan peta zona resiko, untuk Kabupaten Blora berada dalam zona kuning (resiko rendah) dalam persebaran Covid-19.“Kabupaten Blora masih berada di resiko rendah, namun jika dirinci per Kecamatan masih ada satu Kecamatan yang masuk zona resiko sedang, yakni Kecamatan Blora Kota. Peta ini dihitung berdasarkan indikator indikator kesehatan masyarakat dengan melakukan skoring dan pembobotan,” jelasnya.
Dengan hasil ini, menurutnya menunjukkan bahwa masih ada persebaran Covid-19 di sekitar masyarakat yang dapat disebabkan kurangnya kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan.“Oleh karena itu kami terus mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, dan terus menyesuaikan diri dengan adaptasi kebiasaan baru. Ketika pembatasan sosial mulai dilonggarkan, maka protokol kesehatan tetap dilakukan untuk bisa produktif. Gunakan masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, olahraga teratur, makan cukup gizi dan istirahat cukup,” tambahnya.
Pihaknya berharap seluruh masyarakat Blora bisa memahami kondisi ini dan melaksanakannya dengan baik agar persebaran Covid-19 bisa segera ditekan.“Kita semua harus bisa menjadi garda terdepan dalam pencegahan penularan. Tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemerintah dan Tenaga Medis saja. Namun harus bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat. Semoga kita tetap sehat, dan pandemic segera berakhir,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG, menambahkan bahwa per hari ini di rumah sakit yang ia pimpin masih ada 5 pasien yang dirawat di ruang isolasi.“Dari 5 kamar isolasi, semuanya terisi penuh. Sedangkan di Klinik Bakti Padma ada satu pasien yang masih dirawat. Kami mohon dimengerti bahwa Covid-19 ini nyata, terus ada korbannya. Jangan percaya jika ada yang mengatakan ini rekayasa. Ini sangat menular, maka dari itu patuhi protokol kesehatan di tengah new normal,” tegasnya.
Ditambahkan, Plt Kepala Dinperinaker, Achmad Nurhidayat, SH, MSi, MM, melaporkan bahwa saat ini dunia perhotelan di Kabupaten Blora mulai dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan, kecuali dua hotel (Allium dan Same Hotel Cepu) yang masih belum beroperasi.
Pihaknya mengajak seluruh pelaku industri, dan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) terus melakukan protokol kesehatan dalam melaksanakan kegiatan produksinya agar tenaga kerja tetap sehat dan produktif.
“Sedangkan untuk pencari kerja di Blora sudah ada 933 yang terdaftar di Dinperinaker (482 laki-laki, 451 perempuan), yang didominasi oleh lulusan SMA sederajat, sedangkan lowongan kerja ada 251 posisi. Adapun pekerja migran Indonesia yang pulang ada 28, 6 dideportasi, 6 pulang dengan sendirinya, semuanya dibiayai oleh pemerintah,” jelasnya.
Pihaknya juga terus mengaktifkan Balai Latihan Kerja untuk memberikan pelatihan kerja kepada masyarakat. Salah satunya adalah pelatihan menjahit, utamanya ditujukan untuk menjahit masker yang saat ini banyak dibutuhkan masyarakat. (KU-01)