KAJEN – Untuk menghidupi anaknya diemban kedua anaknya, Tarmuji warga Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah rela, berjualan roti keliling sambil menggendong Fitri anaknya yang berumur 6,5 tahun yang menderita lumpuh layuh. Sementara Tika merupakan anak perempuan yang sudah sekolah menengah.
Fitri setiap harinya ikut bersama Tarmuji berjualan roti keliling ke Kota Pekalongan dari pagi hingga petang. Fitri sudah ikut ayahnya berjualan sejak 6 bulan lalu semenjak sang istri Sutiyah meninggal dunia akibat penyakit yang diidapnya.
Sementara sang kakak harus bersekolah sehingga setiap hari rumahnya sepi. Keluarga Tarmuji tinggal di daerah langganan air pasang laut atau rob. Saat ini lantai rumah sudah ditinggikan dengan pasir dan batu agar air tidak masuk rumah. “Namun kondisinya memprihatinkan, atap dan pasir lantai hanya berjarak 1,5 meter saja sehingga saat beraktifitas di dalam rumah perlu menunduk,” jelas Tarmuji, Senin (13/01/2020).
Hasil berjualan roti keliling setiap harinya, Tarmuji bisa mengantongi Rp 50 sampai 60 ribu tergantung omzet penjualan. Ia mendapat 15 persen dari penjualan roti. Ia hanya berfikir bagaimana menghidupi anak-anaknya bagaimanapun cara yang ditempuh tanpa mengandalkan belas kasihan orang lain.
Pihak Desa Tegaldowo mengaku sudah mendata dan memberi bantuan kepada keluarga Tarmuji. Tidak hanya kepada kepala keluarga namun juga terhadap anaknya sebagai pendampingan dari pemerintah. (UJ/01)