KENDAL – Paska diresmikan Kawasan Industri Khusus (KIK) di Kaliwungu Kabupaten Kendal oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Kendal menjadi salah satu daerah yang diperbincangkan investor dari luar negeri. Hal itu disampaikan Ketua Kadin Jateng Kukrit Suryo Wicaksono saat acara Rampimkab 2019 Kadin Kendal bertema Membangun Kendal yang Berdaya Saing di Era Globalisasi dan Revolusi Industri 4.0 yang digelar di RM Aldila, Rabu (25/07/2019).“Beberapa waktu lalu ketika saya ke kementerian, yang diperbincangkan Kendal. Tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga luar negeri,’’ kata Kukrit.
Menurut Kukrit, di era revolusi industri, masyarakat harus siap dengan masuknya investor asing. Pelaku UMKM jangan takut dengan investor. Justru keberadaan mereka bisa menguntungkan. Pelaku UMKM agar selalu menciptakan kreatifitas dan membuat mereka betah di Kendal. ‘’Saat ini banyak pabrik dibangun di Kendal, tetapi kantor manajemen ada di Kota Semarang. Hal itu sebenarnya peluang bagi Kendal untuk membuat mereka bekerja dan menetap di Kendal,’’ tambahnya.
Dikatakan, langkah yang bisa dilakukan, yaitu memenuhi kebutuhan dasar investor asing. Mereka tentu membutuhkan refreshing. Potensi wisata di daerah harus ditingkatkan, khususnya wisata kuliner. Kuliner menjadi kebutuhan utama masyarakat. Kabupaten Kendal tidak hanya bersaing dengan kabupaten/kota di dalam negeri, tetapi juga bersaing dengan kota-kota di luar negeri seperti dari Vietnam maupun Thailand. Di Jateng terdapat banyak industri besar. Ada pabrik rokok, tekstil, karoseri, dan lain sebagainya. ‘’Potensi yang ada tersebut agar bisa dimanfaatkan. Kenyaman untuk investor maupun pelaku usaha juga perlu diperhatikan,’’ kata Kukrit.
Ketua Kadin Kendal, Cahyanto, mengatakan, Rapimkab Kadin Kendal tersebut merupakan implementasi dari AD/ART dan pedoman organisasi . Semua pihak bersama Kadin agar menjalin komunikasi untuk membangun Kendal yang berdaya saing di era globalisasi dan revolusi industri. ‘’Selain itu memberikan pemahaman kebijakan pemerintah dan peluang usaha yang ada di Kendal,’’ jelas dia.
Wabup Kendal, Masrur Masykur, mengatakan, sekarang sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0. Perkembangan teknologi juga bertambah semakin canggih. Menghadapi tantangan tersebut, perlu perubahan program dan sistem di dalam perusahaan, dengan menyiapkan sumber daya manusia yang kompetitif dan produktif. ‘’Kalau tidak menyesuaikan dengan perkembangan jaman, perusahaan atau industri yang ada di Kendal akan tertinggal.
Ditambahkan hal itu merupakan tantangan yang harus dihadapi. Tidak hanya sekedar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi semata. Namun, harus bisa melakukan inovasi baru dan perubahan dalam tata kelola dan pola pikir.
‘’Generasi milenial dituntut meningkatkan kapasitasnya. Perusahaan dan industri supaya peduli pada isu tentang peningkatan kapasitas pekerja di era Revolusi Industri 4.0,’’ tuturnya.
Terpisah Sekda Jateng Sri Puryono menjelaskan, hasil rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo belum lama ini, Jateng dan Jatim ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional untuk mewujudkan target pemerintah yaitu pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Dalam pertemuan itu Pemprov Jateng mengusulkan 12 program prioritas, namun hanya tiga yang disetujui.”Diantaranya menjadikan Kabupaten Kendal sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, dua usulan lainya pengembangan kawasan wisata Borobudur di Magelang dan pengembangan Kawasan Industri di Brebes,” jelasnya. (AU/01)