KENDAL – Pemkab Kendal meluncurkan tiga aplikasi layanan masyarakat, Jumat (02/11/2018). Program ini untuk mendukung gerakan 100 smart city atau kota pintar dimana Kabupaten Kendal merupakan salah satu diantaranya. Tiga aplikasi layanan itu terdiri dari Poskamling Pintar (Pospin), Pelayanan Kesehatan PSC 119 siaga dan Pengaduan masyarakat (UP4) Diskominfo Kendal.
Peluncuran tiga aplikasi Kendal smart city dilakukan Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur dan dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama seluruh kepala organisasi perangkat daerah untuk mewujudkan Kendal menjadi kota pintar.
Pendamping smart city Kabupaten Kendal dari Kementerian Kominfo, Rini Rahmawati mengungkapkan, untuk menjadi salah satu kabupaten yang menjadi bagian 100 smart city, Kendal telah melaksanakan persiapan secara baik. Diantaranya sudah melakukan persiapan tehnis hingga empat kali melakukan pembimbingan teknis (Bintek).
Hasilnya Pemkab Kendal telah mampu membuat master plan pembentukan Smart City. Nantinya master plan ini digunakan sebagai konsep pembentukan smart city di pemerintahanKkabupaten Kendal.”Setelah produk dari smart city siap, maka diharapkan akan membantu masyarakat lebih mudah dan puas dalam pelayanan dari pemkab Kendal,” ujarnya.
Wakil Bupati Kendal, Masrur Masykur mengatakan program smart city atau kota pintar ini hanya sarana untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan memberikan pelayanan yang mudah kepada masyarakat.“Apa yang telah dicapai dalam tahapan smart city ini bukan merupakan tujuan akhir namun merupakan pondasi awal pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kendal,” jelasnya. Dikatakannya, melalui smart city Pemkab Kendal, masyarakat dan semua pihak membangun komitmen untuk mewujudkan cita – cita luhur Kabupaten Kendal Beribadat yang handal.
Plt Kepala Diskominfo Kendal Ferinando Rad Bonay mengatakan, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi nantinya akan terintegrasi dengan pelayanan masyarakat. “Integrasi teknologi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, membagikan informasi kepada publik, hingga memperbaiki pelayanan kepada masyarakat ataupun meningkatkan kesejahteraan warga,” ujar Feri.
Dikatakan, Dinas Komunikasi dan Informatika sudah melakukan bimbingan teknis kepada dinas terkait agar bisa bersama-sama mengintegrasikan seluruh pelayanan dan informasi dalam satu wadah yang mudah diakses masyarakat. Program ini intinya mengintegrasikan seluruh pelayanan yang ada di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dalam satu wadah.”Smart city bukan program baru melainkan program yang sudah ada di seluruh OPD akan lebih mudah diakses masyarakat melalui satu aplikasi,” pungkasnya.(ADV)