
SEMARANG – Polda Jateng melalui Bidang Humas menggelar diskusi panel dengan tema ‘Tantangan media sosial di era post truth (Paska kebenaran) dalam mendukung tugas Polri guna terwujudnya pemilu tahun 2019 yang aman dan damai’ di Hotel Quest di Semarang, Jumat (12/10/2018).
Diskusi Panel dibuka Kabid Humas Polda Jateng Kombes Agus Triatmaja. Dalam sambutannya disampaikan, untuk menjaga dan mewujudkan situasi kondusif menjelang pemilu dan Pilpres maka semua pihak diminta menjaga situasi kondusif dan tidak mudah percaya dan ngeshare berita hoaks.”Untuk mewujudkan situasi kondusif, mari bersama menjaga dan mewujudkan pemilu dan Pilpres yang aman,” jelasnya.
Perwakilan PWI Pusat Sasongkotejo mengatakan, banyak media diposisi sulit dengan tantangan yang semakin berat. Namun media harus bisa meluruskan hoaks yang di masyarakat. Dikatakan, pengelolaan media sosial juga harus dilakukan dengan baik.”Jangan sampai kita diperbudak oleh media sosial,” jelasnya.
Humas Bawaslu M Rofiudin memasang iklan media massa sebelum waktanya yaitu 21 hari menjelang hari H melanggar aturan pemilu. Dikatakan, Bawaslu mebentuk tim bersama dari Bawaslu, KPU, Dewan Pers, Kepolisian Kementrian Kominfo dan KPI untuk menangani masalah hoaks.”Untuk itu peserta pemilu harus memahami aturan dan juga memerangi hoaks,” ujarnya.
Rofiudin menambahkan, tsunami informasi tidak bisa dihindari diera sosial media seperti saat ini.”Untuk itu masyarakat harus bisa memproteksi diri dari hoaks,” jelasnya. Perwakilan Ditreskrimsus Polda Jateng Kompol Joko Lelono menjelaskan, Jateng relatif kondusif namun pihaknya sudah mengantisipasi dengan membentuk tim kalau ada masalah di tentang media sosial.”Kita berharap Jateng aman dan damai tidak ada masalah hukum,” harapnya. (AU/01)