KENDAL – Pembangunan SDN 2 Protomulyo yang merupakan salah satu sekolah terdampak pembangunan jalan Tol Semarang-Batang dinilai warga sekitar asal- asalan. Salah satu indikasinya saat membangun pondasi tidak di gali terlebih dahulu sehingga membahayakan dan rawan geser. Hal itu disampaikan Sarwono seorang warga yang juga aktivis Desa Protomulyo.”Harusnya pondasi yang kokoh dan kuat ya tanahnya digali dahulu agar tidak mudah geser karena akan menjadi penopang bangunan diatas. Kalau pondasinya saja asal-adalah begini maka akan membahayakan, kalau bangunan sudah jadi,” ujarnya.
Menurut Suwarno, hasil pemantaun di lapangan memang ada pondasi di temukan tanpa galian. Selain itu tidak di temukan papan informasi terkait proyek tersebut sehingga mempersulit masyarakat yang akan mengakses informasi terkait bangunan tersebut. Sarwono meminta pemerintah dan masyarakat berperan aktif ikut memonitoring proyek tersebut,”Masyarakat memang berharap bangunan tersebut cepat selesai, supaya anak-anak yang sekolah disana bisa segera menempati gedung yang layak. Namun pembangunan sekolah harus sesuai standarisasi bangunan serta aturan yang ada,” harapnya.
Dirinya berharap pemerintah aktif memantau pembangunan SD tersebut supaya tidak menjadi malasah di kemudian hari, apalagi ini untuk anak-anak. Terpisah Ronal Aldriano sebagai administrasi kontrak Waskita saat di konfirmasi melalui HP-nya mengatakan proyek itu milik jasa marga terus di kerjakan subkonnya.”Untuk lebih jelasnya silahkan hubungi jasa marga,” katanya. (AU/01)