BATANG – Untuk menciptakan anak sebagai generasi emas di masa untuk mengemban tongkat estavet pembangunan bangsa. Pemerintah wajib melakukan deteksi gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran serta pemeriksaan tumbuh kembang anak.
Pemkab Batang secara berkelanjutan memperhatikan tumbuh kembang anak dengan menggelar bhakti sosial pengobatan gratis dan pembagian kaca mata, kegiatan ini merupakan agenda rutin dalam rangka HUT Kabupaten Batang ke 52 yang berlangsung di Pendopo Kantor Bupati Setempat sabtu, ( 07/04/2018 ).
Direktur RSUD Kalisari Batang dr. Bhekti Mastiadji melalui kasi pelayanan medis dr. Nur Hidayati mengatakan, bhakti sosial yang di gelar merupakan kepedulian pemerintah Kabupaten Batang melalui RSUD Kali sari Batang dalam rangka menyambut Hari jadi Ke 52 Tahun Kabupaten Batang 8 April.
“ Bhakti sosial ini memang kita peruntukan bagi anak – anak agar tumbuh kambang anak tetap terjaga kesehatannya, terutama untuk indra penglihatan, pendengaran. Karena sering tidak disadari oleh orang tua bahkan oleh anak itu sendiri,” Kata dr. Nur Hidayati
Ia juga menjelaskan, penyembab gangguan pendengaran di sebabkan 50% oleh kotoran yang menutupi telinga, untuk gangguan penglihatan yang di derita oleh anak – anak karena rabun jauh. Kita targetkan 300 anak untuk pembagian kaca mata gratis bagi yang membutuhkan.
“ kedua ganguan pada kedua indra ini bisa dikenali apabila secara rutin melakukan pemeriksaan, sehingga tidak akan sulit diatasinya, dan satu lagi gangguan yang dipengaruhi oleh masa depan anak masalah tumbuh kembang anak yang harus ditangani secara komprehensif yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak,” Kata Nur Hidayati
Kagiatan Bhakti sosial ini sudah berlangsung sejak 20 Maret 2018 yang dimulai dengan sosialisasi diteksi dini ganguan penglihatan dan pendengaran serta tumbuh kembang anak, bekerjasama dengan Perdami Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia atau Indonesian Ophthalmologist Association) Jawa Tengah.
Bupati Batang wihaji yang membuka kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan bhakti sosial ini untuk mengetahui tumbuh kembang anak, yang khususnya untuk telinga dan mata, karena ini bagian dari perhatian Pemkab kedepan sebagai generasi masa depan Kabupaten Batang.
“ Kalau Kita tidak perhatikan dengan baik, generasi anak – anak kita akan berpengaruh dengan pembangunan Kabupaten Batang dan Bangsa Indeonesia,” Kata Wihaji.
Di jelaskan juga bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari melayani masyarakat, karena penyebab dari stunting atau masalah kurang gizi kronis, mengakibatkan keterlambatan tinggi badan dan berat badan, dan inilah yang menjadi perhatian Pemkab Batang.
“ Melalui kegiatan ini semoga Batang berkurang masalah gizi buruk, karena jujur batang masih ada gizi buruk Dan kami sudah perintahkan kepada kepala puskesmas, bidan desa untuk laporkan ke kita agar cepat untuk ditangani,” Pinta Wihaji.(6)