KENDAL – Lagi-Lagi pembangunan jalan tol yang melewati Kabupaten Kendal mengakibatkan bencana banjir. Setelah beberapa waktu lalu masyarakat di Kecamatan Kaliwungu dan Kaliwungu Selatan kini giliran masyarakat di Weleri tepatnya di Desa Sumberagung dan Manggungsari. Banjir yang terjadi di dua desa tersebut diyakini murni karena dampak pembangunan jalan tol. Akibat banjir tersebut puluhan rumah di Desa Sumberagung dan Manggungmangu terendam banjir.
Kades Manggungsari Ir Suprat mengatakan, banjir kali ini murni disebabkan akibat pembangunan jalan tol, dalam hal ini PT Waskita Karya selaku pelaksana pembangunan di lapangan. Dalam pembangunan jalan tol ini pihaknya menilai PT Waskita Karya tidak profesional karena tidak mmemperhitungkan dampak pembangunan ssecara detail sehingga mengakibatkan banjir.”Kalau sudah sepeti ini masyarakat kecil yang berada disekitar lokasi pembangunan yang menjadi korban banjir,” jelasnya.
Dikatakan, berdasarkan pengamatan di lapangan pembangunan jembatan di Desa Sumberagung di belakang rumah Kades Sumberagung menutup aliran Sungai Kalud yang lebar 8 meter di ganti gorong-gorong. Akibatnya air tidak bisa lancar sehingga mengakibatkan banjir. Dampak dari banjir, puluhan rumah warganya dan sekolah dintempatnya terendam banjir sekitar 60 cm.”Puluhan rumah warga kami dan sekolah serta Balai desa kami juga ikut terendam,” jelasnya.
Menurut Suprat, setelah terjadi bencana banjir ini pihaknya sudah ketemu denga PT Waskita Karya namun yang dijumpai hanya orang lapangan yang tidka bis memberikan keputusan sehingga pihaknya akan menemui pimpinan PT Waskita Karya.”Tentu kami akan minta ganti rugi atas kelalaian ini dan minta PT Waskita Karya untuk bertanggung jawab,” tegasnya.
Prayitno (41) warga Dusun Traju Desa Manggungsari, mengatakan hujan semalaman sebenarnya tidak terlalu lebat, namun karena aliran air di sungai Kalud tidak lancar akhirnya meluap dan menggenangi sawah serta permukiman warga.
“Ada puluhan rumah di RT 1 – 7 yang berada di RW 1-3 tergenang air. Bahkan, balai desa yang berdampingan dengan SDN Manggungsari juga tergenang air. Tak pelak, sekolahan menjadi libur tidak aktivitas belajar mengajar. Tapi jelang siang ini, air sedikit demi sedikit sudah mulai surut,” tukas Prayitno.
Sementara itu, pihak Waskita Karya, Marijan selaku pelaksana struktur proyek jalan tol seksi III Semarang-Batang saat dikonfirmasi mengatakan gorong-gorong jembatan temporer yang ada tidak mampu menampung debit air terutama saat hujan.“Kami akan segera mengganti gorong-gorong yang sifatnya temporer ini menjadi lebih besar. Sebab sifat jembatan di sungai Kalud ini temporer selama pengerjaan proyek tol. Nanti jika sudah diganti dengan yang besar dan permanen, tentunya tidak ada kendala lagi. Saluran air di Sungai Kalud menjadi lancar,” tandasnya. (1)