KENDAL – Pengurus Takmir Masjid Agung Kendal, KH Ubaidillah, mengatakan, pengajian bertujuan bertujuan menambah keimanan pada Allah Swt. Isra Miraj merupakan perjalanan semalam Nabi Muhammad SAW menjalankan perintah Allah SWT yang hasilnya yakni salat lima waktu dalam satu hari satu malam. ”Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu terlaksananya pengajian ini,” jelasnya.
Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur, berharap seluruh jamaah senantiasa waspada terhadap berbagai berita hoaks di media sosial. Masyarakat agar mencermati berita dan mencari kebenaran berita tersebut. Berita yang diterima jangan ditelan mentah mentah dan jangan ikut menyebarkannya. Jadilah warga yang bijak. ”Jangan mudah menelan berita yang belum tahu kebenarannya,” kata dia.
Ulama dan Umara Bersatu
KH Anwar Zahid mengatakan, hampir di semua kabupaten yang ada di Indonesia, masjid selalu dibangun tidak jauh dari pendapa kabupaten. Masjid itu merupakan simbol agama atau ulama, sedangkan pendapa kabupaten merupakan simbol pejabat atau umara. Maka dari itu, antara ulama dan umara harus saling bersinergi. Hal itu untuk mensejahterakan masyarakat. Peran kiai atau ulama harus dioptimalkan. Kiai harus mendapat perhatian dari pemerintah. ”Jika terdapat kiai yang sampai melarat, itu menjadi dosa bagi umara. Kesejahteraan kiai harus diperhatikan,” kata KH Anwar Zahid.
Panitia juga memasang sejumlah layar lebar di beberapa titik untuk memudahkan penonton menyaksikan dan mendengarkan tausiah yang disampaikan.
Anwar menyampaikan, umara wajib mensejahterakan kiai. Meski begitu, kiai juga wajib mengingatkan umara jika melakukan pendzoliman terhadap masyarakat. Seorang kiai wajib mengingatkan pemerintah jika melanggar syariat Islam. Jika membiarkan pendzoliman yang dilakukan umara, kiai pun akan berdosa. Tidak hanya pemerintah, polisi dan TNI yang merupakan aparat keamanan juga harus peduli terhadap kiai. ”Kiai itu banyak membantu dan membimbing masyarakat ke jalan yang benar,” tuturnya.
Ditambahkan, pembangunan masjid di sekitar alun-alun, merupakan strategi Islam dalam mengembangkan ajarannya. Sebab, di sekitar alun-alun, ada bermacam-macam orang dan budaya. Mereka berkumpul menjadi satu. Islam itu menyatukan budaya yang ada di masyarakat agar menjadi lebih baik. Generasi muda yang menjadi pengurus remaja masjid itu sangat luar biasa. Mereka merupakan orang yang baik. ”Apakah pernah terjadi peristiwa tawuran antar remaja masjid. Saya belum pernah mendengarnya,” kata dia disambut tawa ribuan pengunjung.
Pengajian dihadiri Wabup Masrur Masykur, Kapolres AKBP Adi Wijaya, Dandim Letkol Czi Hendro Edi Busono, Sekda Moh Toha, kiai dan ribuan umat Islam. Mereka memadati halaman dan jalan di sekitar Masjid Agung Kendal. (1)