BATANG- Forum Komunikasi Mahasiswa Batang (FORSIMBA) sebagai agen perubahan dunia diminta untuk ikut mempromosikan wisata, produk unggulan desa dan produk ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Batang.
” Mahasiswa sebagai agen perubahan yang kekinian dan terbiasa dengan Teknologi Informasi, saya minta viralkan ikon wisata, produk ekonomi kreatif unggulan melalu Facebook, twitter, instagram untuk menjadi modek publikasi.” Kata Bupati Wihaji saat berkumpul dengan FORSIMBA dalam kegiatan Ntelisik Desa Pacet yang bertempat di desa setempat Jumaat, (26/01/2018).
Ia juga mengatakan, Pemkab Batang memikiki visi misi yang berharap dapat meningkatkan berbagai faktor utamanya ekonomi. Pariwisata dan Sumberdaya manusia, yang salah satu endingnya menjadikan Kabupaten Batang menjadai tempat wisata yang ramah untuk dikunjungi, sebagai tempat investasi industri, dan memiliki sumber daya manusia yang kompetitif.
“Untuk menunjang visi misi dalam mewujudkan itu semua peran dan stakeholder sangat diperlukan, apalagi dengan kita memiliki tahun kunjungan wisata 2022 atau visit to Batang 2022 dengan tag line heaven of Asia.” Kata Wihaji
Rencana Tata Rung Wilayah akan kita siapkanuntuk wilayah Industri, Pertanian dan akan kita gali juga ekonomi kreatif lanjutnya, sebagai kekuatan kita, tempat wista kita bangun dengan sumberdaya manusia yang kreatif inovatif, lembaganya pun kita kita kuatkan.
” Kita orang batang yang punya potensi sebagai kekuatan luar biasa untuk menjadi percaya diri dan bangga menjadi orang Batang.” Kata Wihaji
FORSIMBA memilki kegiatan rutin untuk berdiskusi
Ketua FORSIMBA Nabiul Maarif mengatakan, bahwa komunitasnya memiliki kegiatan rutin, dalam kegiatan kali ini dengan tema ” Ntelisik Desa Pacet meningkatkan potensi desa melalui pemuda berbudaya.”. Dengan harap mahasiswa menjadi pemuda yang sebenarnya, sebagai agen penggerak, kontrol dan perubahan untuk kemajuan bangsa untuk lingkup Kabupaten Batang.
” FORSIMBA Memiliki rasa cinta dan tanggung jawabnya terhadaap desanya, Memiliki rasa tanggungjawab terhadap kabupaten Batang, untuk ikut membantu membangun, mempromosikan dan menciptakan wisata desa menjadi ikon.” Kata Nabiul Maarif
Kepala Desa Pacet Sri Widayati dalam kesempatannya meminta bupati meperbaikan jalan penghujung desa anyar Desa Ngadirejo dan Desa Pacet dengan panjang 500 meter.
“Kami harap ada kesinambungan Pemerintah Batang untuk memperbaiki jalan rusak yang yang lama ingin di perbaiki, namun karena jalan penghubung jadi masing – masing desa tidak mau memperbaiki karena takut menyalahi aturan.
Sementara tokoh pemuda Desa Pacet Fuatno menambagkan bahwa desanya memiliki potensi sebagai ikon wisata alam, namaun karena infrastruktur alan yang rusak menjadi salah satu kendala, kami berharap bupati bisa memperbaikinya serta dapat merealisasikan jalan tembus ke gerlang yang di dalamnya ada wista curug Silawe, puncak gunung kamulyan dan batu kuwuk.(6)
