Minimalisir Antrean Pengambilan Obat, RSUD dr H Soewondo Launching Shobat Simah

0
34

KENDAL – Untuk meminimalisir antrean pengambilan obat, pasien rawat jalan RSUD dr H Soewondo Kendal melaunching Sistem Hantar Obat Pasien ke Rumah dan Siafar Raja atau Sistem Informasi Antrean Farmasi Rawat Jalan (Shobat Simah Siafar Raja), Selasa (26/9/2023).

Direktur RSUD dr H Soewondo Kendal, dr Saikhu, mengatakan launching program ini adalah untuk menjawab keluhan masyarakat, terkait dengan lamanya antrean pengambilan obat. Menurutnya ada dua program yang dilaunching, yaitu Shobat Simah atau Sistem Hantar Obat Pasien ke Rumah dan Siafar Raja atau Sistem Informasi Antrean Farmasi Rawat Jalan. Dua program tersebut bertujuan untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat dalam mendapatkan obat dan antrean rawat jalan.“Jadi ada dua opsi. Kalau yang rumahnya dekat mau menunggu ndak apa-apa, tapi kalau yang rumahnya jauh bisa menggunakan layanan antar obat dengan jasa perusahaan jasa antar barang yang bekerja sama dengan kita, dan akan diantarkan sampai ke tempat tujuan,” ujar dr Saikhu kepada awak media saat meninjau layanan pengambilan obat.

Dijelaskan, waktu pengiriman obat, lanjutnya, tergantung dengan lokasi yang akan dituju. Yaitu jika lokasi pasien rawat jalan berada di Kendal bawah, hari itu juga akan sampai di tujuan. Namun jika lokasi rumah pasien di Kendal atas kemungkinan malam atau sampai pagi hari berikutnya.“Untuk biaya pengiriman dibebankan kepada pasien, dengan biaya yang terjangkau, yaitu Rp 9.000 untuk seluruh wilayah di Kabupaten Kendal,” imbuh dr Saikhu.

Menurut dr Saikhu, dengan adanya pelayanan tersebut bisa bermanfaat, khususnya untuk layanan pengantaran obat untuk pasien rawat jalan atau poliklinik.“Jadi gak perlu antre lagi, cukup menunggu di rumah, dan biarkan kami yang mengantarkan obat panjenengan,” ujar dr Saikhu.

Kabid Pelayanan Penunjang, dr Tri Hariyani menjelaskan, tidak semua obat bisa diantar menggunakan layanan perusahaan jasa antar barang, karena ada regulasi yang tidak membolehkan. Terutama untuk obat narkotika dan obat yang membutuhkan penyimpanan khusus dengan suhu tertentu.

Dikatakan, untuk obat narkotika dan obat yang membutuhkan penyimpanan khusus dengan suhu tertentu, langsung diberikan kepada pasien sedangkan obat yang lain bisa diantar oleh kurir. Kemudian sebelum diantarkan pasien juga tetap diberikan informasi terkait obat seperti cara minum, efek samping obat, meski sudah ada di etiketnya, tapi harus diberitahu.

Menurut Hariyani, pasien nantinya cukup mengantre untuk mendapatkan nomor antrean saja, karena nomor antrean tetap diperlukan. Kemudian setelah mendapatkan edukasi, menuju counter perusahaan jasa antar barang untuk administrasi, selanjutnya pasien boleh pulang dan obat akan diantar.

Dirinya menyebut dalam sehari untuk antrean pasien sekitar 400 – 500 antrean, tapi untuk antrean farmasinya 200 – 400 antrean. Jadi tidak semua pasien mendapatkan obat.“Dengan kondisi seperti itu, banyak pasien yang menunggu disini tapi lama anter. Ada juga ada yang memilih untuk antre kemudian pulang dulu lalu kembali lagi ke sini untuk ambil obat. Nah dengan program ini akan lebih memudahkan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya. Acara juga dihadiri Wakil Direktur Umum, Widyo Ertanto, Wakil Direktur Pelayanan, dr Mohammad Wibowo, serta jajaran manajemen dan perwakilan cabang JNE Kendal.(AU/01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini