KENDAL – Memperingati dan memeriahkan HUT PPP ke-50 tahun, PPP menggelar khataman Al Quran serentak di 595 titik se-Indonesia. Hal tersebut disampaikan, Ketua DPC PPP Kabupaten Kendal, H Abdul Syukur disela peringatan HUT PPP ke-50 di Kantornya, Kamis (05/01/23).”Alhamdulillah sesuai intruksi DPP PPP hari ini melaksanakan khataman secara serentak yang diikuti semua DPC, DPW dan DPP,” katanya.
Dikatakan, salah satu pendiri, Ketua Majelis Syuro PPP, KH Bisri Syamsuri terlibat adu argumen dengan Jendral Amir Machmud Menteri Dalam Negeri sekaligus sebagai Ketua Lembaga Pemilihan Umum. Sebagai utusan Presiden Soeharto, Jendral Amir Machmud memilihkan lambang bintang untuk PPP, sementara KH. Bisri Syansurie Ka’bah sebagai simbol persatuan. Pemilihan gambar Ka’bah ini adalah hasil istikharah, karena merupakan petunjuk Tuhan, yang sembarangan tidak bisa mengubahnya. Setelah wafatnya KH Bisri Syansurie tahun 1980, kekuatan NU di PPP mulai dilucuti oleh Pemerintah. Puncaknya dikeluarkan undang-undang No.3 Tahun 1985 tentang partai politik dan golkar yang mewajibkan partai politik menggunakan asas tunggal yaitu berasaskan Pancasila. Tidak cukup dengan penerimaan asas tunggal, tahun 1986 Mendagri menetapkan PPP memakai gambar bintang dan mulai dipakai pada pemilu 1987.” Perubahan asas dan gambar PPP membuat PPP kehilangan 30 kursi di DPR RI,” katanya.
Jatuhnya Presiden Soeharto tahun 1998 membuat PPP memutuskan Kembali menggunakan lambang Ka’bah dan asas Islam pada Muktamar IV akhir 1998. Kembalinya asas Islam dan lambang Ka’bah mengantarkan PPP meraih peringkat ketiga pada pemilu 1999 dengan meraih 11.329.905 atau dibawah peringkat PDIP dan Golkar.”Suara dan kursi PPP turun dibanding hasil pemilu 1997 karena muculnya partai-partai baru yang memiliki ceruk pasar yang sama sejak tumbangnya orde baru,” jelasnya.
Menurut Syukur, adanya modifikasi tambahan bendera merah putih pada lambang ka’bah hasil muktamar PPP ke IX tahun 2020 membuat banyak kader dan sesepuh PPP kurang nyaman, karena lagi-lagi mengingat perjuangan KH Bisri Syansuri. Akhirnya di akhir tahun 2022 harapan kader dan sesepuh PPP terpenuhi dengan keputusan DPP PPP mengembalikan lambang Ka’bah seperti semula.”Mudah-mudahan dengan menjaga warisan hasil istikharah para ulama, PPP akan mendapatkan keselamatan, keberkahan dan kemenangan atas izin Allah SWT,” doanya.
Dijelaskan, PPP, Ulama, Santri dan Pesantren adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. PPP didirikan para ulama yang memiliki pondok pesantren dengan ribuan santrinya. KH Kholil Bangkalan, KH Bisri Syansuri, KH Wahab Hasbullah, KH. Alawi Muhamad, KH. Maemun Zubair, KH. Syukron Makmun adalah contoh ulama yang khidmah di Partai Persatuan Pembangunan.” Untuk itu, keberadaan kita di PPP merupakan suatu nikmat dari Allah SWT karena kita berada dibarisan para ulama yang telah terlebih dulu berkhidamah di Partai Peratuan Pembangunan. Semoga kelak di akherat kita tetap berada dibarisan para ulama untuk memasuki surga. Amin,” ungkapnya.
Ditambahkan, menghadapi Pemilu 2024 mendatang DPC PPP Kendal telah melaunching bakal calon legislatif dan alhamdulillah dari 6 daerah pemilihan di Kendal sudah terisi para local championnya.” Semoga atas izin Allah target DPC PPP Kendal untuk meraih 8 kursi bisa terlampaui dan tidak menutup kemungkinan jika Allah menghendaki maka PPP Kendal akan menjadi pemenang pada pemilu 2024 mendatang,” harapnya.
Wakil Ketua DPRD Kendal dari Fraksi PPP H Mabrur mengatakan, pihaknya siap menggerakkan dan menyeragamkan langkah dan tujuan mulai dari ranting sampai pusat.”Banyak kegiatan untuk memeriahkan HUT PPP ke-50 dari tanggal 1 – 5 mulai ziarah ke almarhum tokoh-tokoh PPP dan NU.” Partai yang berasas Islam harus memajukan Islam,” katanya. (AU/01)