Sempat Tembus Rp 28 Ribu/Kg, Kini Harga Telor Turun Lagi Ke Rp 20 Ribu/Kg

0
242

KENDAL – Dampak Covid-19 dan PPKM, membuat kondisi Perunggasan di Indonesia kelimpungan. Bahkan sepanjang sejarah baru di tahun 2021, menjadi kondisi terburuk di dunia Perunggasan. Karena harga telor anjlok ke titik terendah sedangkan harga pakan melambung tinggi.”Baru kali ini ada ayam sampai ‘makan’ kandang, mobil bahkan tanah. Karena untuk beli pakan peternak harus jual sebagian kandang, mobil bahkan tanahnya,” ujar Ketua Pinsar Kabupaten Kendal, H Suwardi, Jumat (07/01/22).

Menurut H Suwardi, menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga telor sempat naik karena diatas Harga Pokok Produksi (HPP) yaitu tembus Rp 28 ribu/Kg, namun kondisi itu hanya berlangsung selama empat hari saja dan sekarang harga telor kembali turun lagi ke angka Rp Rp 20 ribu/Kg.”Dengan harga pakan mencapai Rp 6700-7200/Kg maka Produksi telor saat ini sekitar Rp 24 Ribu/Kg. Kalau harga telor di tingkat Peternak hanya Rp 20 ribu/Kg berarti peternak saat ini kembali rugi Rp 4 ribu/Kg,” jelasnya.

Keterangan Foto: Harga telor kembali turun menjadi Rp 20 ribu/Kg.

H Suwardi menjelaskan, dampak pendemi Covid-19, di Kendal banyak peternak yang kolep dan sebagian mengurangi populasi hingga 20.”Dulu hasil produksi telor di Kendal mencapai 320 ton/hari sekrang hanya 260 ton/hari. Dari jumlah Peternak 976 orang dengan jumlah populasi 13.600.000 ekor ayam, kini sudah jauh berkurang sekitar 20 persentase,” jelasnya.

Untuk itu pihaknya meminta, Pemerintah menjadi wasit yang adil dengan mengeluarkan Perpres pembatasan budidaya skala menengah dan keatas.”Kalau ini tidak dilakukan maka akan berdampak terus meningkatnya pengangguran dari sektor ini,” katanya.

Ditambahkan, Perpres tentang pembatasan budidaya skala menengah keatas akan membantu menyelamatkan para peternak kecil dan menciptakan lapangan kerja dibidang peternakan.

Sedangkan salah satu pengusaha Ayam Petelor, H Mastur Darori mengatakan, dengan harga telor Rp 20 ribu/Kg harga pakan naik tinggi memang sangat memberatkan Peternak. Untuk itu pihaknya nengharapkan, Pemerintah turun tangan untuk memberikan subsidi pakan ternak dan menekan agar pasar tidak mempermainkan harga pakan ternak.”Jangan sampai situasi seperti ini terus dibiarkan sehingga akan membuat para peternak semakin sulit dan banyak yang gulung tikar,” harapnya. (AU/01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini