KENDAL- Sejak Januari-Oktober 2021, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mencatatkan terjadi 151 bencana alam di Kendal. Untuk menghadapi musim hujan yang sudah datang, masyarakat dihimbau waspada.
Bencana alam itu meliputi 31 kali banjir setidaknya merendam 696 unit rumah, 47 longsor, 11 puting beliung, gempat bumi 4 kejadian, kebakaran hutan 5 kali dan 12 bencana lainnya. Di mana, dampak bencana alam tersebut menyebabkan sedikitnya 52 rumah warga rusak dengan perincian, 24 rusak ringan, 18 rusak sedang dan 10 rumah warga rusak berat dan 56 kios pasar di Kendal, hangus terkabar. Hal tersebut disampaikan petugas BPBD Kendal, Khaerul kepada Bupati Kendal, Dico M Ganinduto usai apel siaga bencana 2021-2022 di Lapangan Desa Korowelang Kecamatan Cepiring, Kamis (04/10/21).
Khaerul menunjukan kelengkapan alat mulai dari alat pencarian, penyelematan dan evakuasi seperti Baju APD lengkap dengan helm dan sepatu bot, rescuer, tub, ring boy, tali rescuer, vertical rescue, gergaji mesin, breathing apparatus, alat pemotong baja dan beton.
Adapun sarana operasional penanggulangan dari BPBD Kabupaten Kendal dijelaskan, ada berbagai macam perahu karet lengkap dengan pompa, mesin perahu dan dayung,”Masih ada perlengkapan lainnya termasuk pergudangan dan penunjang kelengkapan keselamatan,” katanya.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan, musim penghujan tahun ini akan terjadi curah hujan tinggi sehingga potensi terjadinya banjir menjadi meningkat. Dikatakan, ada beberapa titik di Kendal, yang berpotensi banjir. termasuk kawasan Sungai Bodri, masih terdapat 6 titik rawan yang dalam hal ini masih dalam pengerjaan.
Menghadapi bencana yang kerap terjadi Bupati mengimbau, agar masyarakat untuk dapat memanfaatkan panggilan darurat 112 dengan memberikan pelaporan secara cepat apabila terjadi bencana.”Terkait peralatan penyelamatan yang dimiliki BPBD dan simulasi evakuasi yang telah dilakukan dinilai sudah sangat baik,” kata Bupati.
Petugas juga melakukan aksi siaga dalam bentuk simulasi tanggap bencana baik dari BPBD, Pemadam Kebakaran, PSC 119, PLN dan relawan tanggap bencana. Mereka unjuk kebolehan memperlihatkan ketangkasannya dan peralatan mulai dari penanganan banjir berupa perahu karet, lampu penenganan, alat komunikasi, gergaji besar untuk kayu beton dan besi hingga alat selam dan perlatan evakuasi. (AU/01)