KENDAL – Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kendal menggelar pelatihan Senam Pelajar Indonesia (SPI) dan Massage yang diselenggarakan di GOR Bahurekso Kendal selama dua hari, Rabu-Kamis (15-16/09/21).
Kegiatan yang dikemas dengan pelatihan itu diikuti 35 Peserta dari perwakilan Koordinator Wilayah (Korwil) yang terdiri dari guru olahraga dan pqra pelatih sanggar senam.
Kabid Olahraga, Ali Supriyanto
mengatakan pelatihan SPI ini diikuti para guru dan pelatih sanggar senam se-Kabupaten Kendal. Dikatakan Kegiatan berlangsung selama dua hari yaitu Rabu (15/09/21) para peserta mengikuti teori dan Kamis (16/09/21) pesrta mengikuti praktek dan ujian.”Semua Peserta pelatihan akan mendapat sertifikat,” katanya.
Diharapakan dengan pelatihan ini, para peserta nantinya akan aktif mensosilisasikan SPI ini kepada masyarakat di tempat mereka masing-masing sehingga SPI versi baru ini akan di kenal masyarakat.
Dijelaskan, pelatihan ini menghadirkan Guru Olahraga, Jumani sebagai pelatih dari Pusat dan Ana Lestari yang akrab disapa Terry sebagai asisten pelatih dari Disporapar Provinsi Jateng dan Manda mewakili Sanggar Pusaka Gym.”Sebenarnya acara ini sudah diagendakan sejak tahun 2020 namun karena pandemi Covid-19 maka diundur sampai sekarang,” katanya.
Pelatih, Jumani mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk mensosilisasikan SPI versi baru di masyarakat. Senam ini dikemas untuk pelajar dibuat semudah dan sesimpel mungkin.”Design gerakan juga sangat mudah dan hanya berdurasi 10 menit. Biasanya SKJ rata-rata 17 menit. Namun pengalaman di lapangan diatas 15 menit anak-anak sudah jenuh maka dibuat simpel,” katanya.
Ana Lestari yang akrab disapa Terry mewakili menjadi asisten pelatih mewakili Disporapar Provinsi Jateng. Menurutnya, pelatihan ini sempat terhenti karena corona dan baru dilanjutkan sekarang kedepan SPI ini mau di lombakan sehingga gua sekarang akan gencar di sosialisasikan.Rencana sosialisasi akan dilakukan di empat lokasi berbeda yaitu Sukorejo, Weleri, Boja dan Kaliwungu.”Kita memilih empat lokasi berbeda sekaligus untk mempromosikan wisata yang ada di Kabupaten Kendal,” ujarnya.
Salah satu Peserta Pelatihan dari Sanggar Pinky, Silvia Indriyani mengatakan, senang bisa ikut pelatihan ini karena tidak semua sanggar punya kesempatan. Menurut gerakan SPI cukup mudah karena dirinya tidak mengalami kesulitan.
Dikatakan, gerakan SPI mudah dipahami dan diharapkan karena targetnya nanti untuk pelajar.”SPI ini sangat cocok untuk pelajar, karena namanya hitungan dan mudah diharapkan,” katanya. (AU/01)