Sejak covid-19 melanda dunia dan mulai ke Indonesia awal tahun lalu, membuat tatanan kehidupan manusia banyak berubah. Dampak yang paling besar terjadi pada bidang kesehatan dan ekonomi yang nyaris lumpuh karenanya. Ditengah pandemi Covid-19 yang begitu mengerikan, dibutuhkan keberanian dan kesulitan untuk memulai sebuah usaha. Seperti yang dilakukan Hasyim Tri Joko, CEO Cafe Santoy yang berdiri jalan Sukodono Kecamatan Kendal Kota. Namun dengan nilai tambah yang luar biasa, menjadikan Cafe Santoy, menjadi salah satu tempat nongkrong dan idola baru di Kendal.
Hasyim mengatakan usaha ditengah pandemi, membutuhkan pengalaman managemen, mental yang kuat serta terobosan yang inovatif.”Kami berani membuka usaha ditengah pandemi, karena sudah berpengalaman, memiliki manajer yang profesional, pandemi nisa jadi peluang disaat banyak cafe tidak bertahan karena tidak inovatif, kami terapkan konsep dan harga dangat terjangkap dan rasa istimewa sesuai kebutuhan pembeli,” ujarnya.
Diterangkan, usaha ditengah pandemi bisa menjadi peluang kalau ada nilai tambah seperti di Cafe Santoy, tempat nyaman, live musik malam Sabtu dan Minggu, Wifi gratis dan bisa karaoke di youtube srtiap hari.”Hanya dengan Rp 50 ribu sudah kenyang dan puas menikmati aneka menu,” jelasnya.
Menurut Hasyim, dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan pelanggan untuk mencari hiburan dan makanan terjangkau ditengah pandemi Covid-19, pihaknya sangat bersyukur rata-rata perhari pengunjungnya 100 orang lebih. Dijelaskan, Cafe yang dibukanya diawali September lalu itu juga sering digunakan acra ulang tahun reuni.”Harga minuman rata-rata Rp 5000 dan makanan paling mahal Rp 15.000 deperti Ayam Geprek dus., Nasi Goreng Mak Seni dan makanan berat lainnya. Kala snack harga dibawah Rp 10.000,” pungkasnya.
Salah satu pelanggan Cafe Santoy, Citra mengaku sudah beberapa kali datang ke Cafe Santoy untuk menikmati nasi goreng Mak Seni yang rasanya ciamik.”Saya suka ke Cafe Santoy karena harga makanan terjangkau dan rasa masakannya enak,” ujarnya. Agus Umar