KENDAL – Ratusan nelayan di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Kendal, mengadakan tasyakuran sedekah laut, Sabtu (29/08/2020). Kegiatan Nyadran ini, sebagai wujud syukur atas rejeki yang diberikan Allah SWT kepada nelayan dan diharapkan diberikan keselamatan dan kemudahan dalam mencari ikan di laut.
Supendi, tokoh masyarakat setempat, mengatakan kegiatan Nyadran sudah rutin dilakukan setiap tahun. Tepatnya pada tanggal 10 Muharram atau dalam penanggalan jawa disebut bulan Syura.”Semoga nelayan diberikan keselamatan dan diberikan rizki yang melimpah dan berkah. Kalau ada yang menyebut ini sebagai perbuatan musrik, berarti mereka tidak memahami nilai tradisi di masyarakat yang isinya doa dan tasyakuran khususnya nelayan,” terangnya.
Sesepuh nelayan setempat, Waluyo (50) mengatakan Ustad Ali sengaja dihadirkan karena dipandang sebagai salah satu tokoh yang memiliki kepedulian kepada kaum nelayan.”Kami rindu sosok pemimpin yang mau turun langsung melihat kondisi nelayan dan peduli untuk memperjuangkan nasib kami,” tuturnya.
Sementara itu, KH Ali Nurudin, Ketua Dewan Syuro DPC PKB yang juga Cabup Kendal turut hadir dan memimpin doa kegiatan tersebut. Ustad Ali menyampaikan apresiasi kepada masyarakat setempat yang masih memelihara tradisi dari para leluhur. Menurutnya kegiatan Nyadran sebagai bentuk kearifan masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian alam, sekaligus sebagai wujud syukur nelayan atas rejeki keselamatan yang diberikan Allah SWT kepada nelayan Karangsari.”Untuk itu, semua patut bersyukur dan kegiatan yang positif ini terus dilestarikan. Dalam kegiatan ini juga dipanjatkan doa semoga selama bekerja nelayan diberikankeselamatan dan rejeki melimpah, karena Sang Pencipta yang mengatur semua urusan manusia maha kaya,” terang Ustad Ali.
Pengasuh pesantren Jabal Nur Kaliwungu ini menyampaikan akan memperjuangkan aspirasi dari para nelayan. Dikatakannya, nelayan dan petani sebagai pencaharian mayoritas masyarakat Kendal perlu diberikan dukungan berupa kebijakan untuk mengkat kesejahteraannya.
Dalam acara sedekah laut itu dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan ratusan warga setempat yang lebih dari 90 persen berprofesi sebagai nelayan. Setelah selamatan dan pembacaan doa, sesajian berupa jajanan pasar, dan aneka makanan, puluhan ingkung ayam, sampai kepala kambing dilarung ke laut. (AU/01)