KENDAL – Menyambut program new normal yang akan segera diberlakukan Pemerintah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Kendal menyambut positif dan melakukan persiapan yang diawali dengan menggelar rapat online melalui aplikasi zoom, Senin (01/06/2020). Salah sati dampak dari kebijakan Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan dihukanya pusat-pusat pembelanjaan atau mall pada 8 Juni dan kegiatan sekolah pada 15 Juni.
Ketua Kadin Kabupaten Kendal Cahyanto dalam meeting online bersama para pengurus mengatakan, saat ini memang perlu langkah realistis untuk menggerakkan ekonomi kembali di tengah pandemi yang sudah berjalan hampir 3 bulan di Indonesia.”Kita harus realistis, tidak bisa terlalu lama menunggu isolasi tanpa melakukan aktivitas sama-sekali, tanpa kita melakukan aktivitas maka kondisi akan jauh lebih buruk,” katanya membuka zoom meeting.
Dijelaskan, new normal merupakan kondisi baru, dimana masyarakat telah sadar dengan kebersihan diri dan lingkungan. Penerapan new normal yang dicanangkan pemerintah pusat perlu disikapi oleh para pelaku usaha.
Dijelaskan, pelaku usaha harus memperhatikan protokol kesehatan.”Tidak saja untuk konsumen, tetapi juga dilakukan para pelaku pengusaha,” ujar Cahyanto yang juga menjabat Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Kendal.
Menurutnya, sejumlah usaha baik wisata, hotel dan kuliner serta UMKM di Kabupaten Kendal sudah siap menerapkan protokol new normal. Hal itu sebagai bentuk dukungan kebijakan pemerintah.”Sebenarnya semua manajemen di usaha anggota kami telah lama menerapkan prinsip kebersihan lingkungan bahkan sebelum pandemi,” terang Cahyanto.
Pengurus Komite Tetap Bidang Restoran, Moch Zakky mengatakan, aturan kesehatan standar yang harus diterapkan pada usaha kuliner, seperti pelayan, tenaga kebersihan sampai kasir, semua wajib menggunakan face shiled dan sarung tangan latex.”Ini berlaku sejak kedatangan konsumen, proses penyajian hidangan sampai meninggalkan lokasi resto. Termasuk penggunaan taplak meja sekali pakai,” ungkapnya.
Sementara itu menurut pengurus Kadin bidang Pariwisata, Sarwo Utomo, dirinya merasa prihatin dengan kondisi sektor pariwisata di Kabupaten Kendal imbas pandemi Covid-19.”Tentunya ini berdampak pada pendapatan masyarakat baik pengelola maupun warga yang bekerja di sana,” kata Utomo yang juga sebagai pengelola wisata New Tirto Arum Kendal.
Ditambahkan olehnya, wisata yang tempatnya lebih terbuka, mungkin mulai bisa dipertimbangkan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.”Mungkin bisa dibuat pembatasan-pembatasan tertentu agar bisa bergerak, walaupun tidak bisa senormal sebelum ada pandemi virus Covid-19,” pungkasnya.
Menurut Pengurus Komite Tetap Kadin lainnya, Mundholin mengaku, pihaknya tentu menyambut baik panduan new normal tersebut. Sebab dianggap sebagai bentuk dukungan untuk menggerakkan kembali perekonomian dalam negeri.
“Status masing-masing daerah juga berbeda-beda, ada yang memang sudah siap atau masih belum siap menghadapi new normal. Perlahan harus dilakukan evaluasi, tahapannya seperti apa, juga kesiapan industrinya,” jelas Mundolin. (AU/01)