Excavator Rusak, Normalisasi Sungai Tapin Molor

0
500

BATANG – Proyek normalisasi Sungai Tapin terhenti karena ekskavator yang digunakan untuk normalisasi rusak. Halntersebut terungkap saat Kepala Desa Lebo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang, Jawa Tengah, lakukan inspeksi mendadak Senin siang (16/03/2020). Alhasil alat berat yang didatangkan dari Dinas Pertanian setempat berhenti total selama 4 hari dikarenakan mesin rusak.

Sunardi blusukan ke lahan pertanian dan saluran irigasi yang kerap menimbulkan banjir, tengah berlangsung normalisasi. Orang nomor satu di Desa Lebo tersebut sidak ke lapangan melihat langsung proyek pengerukan sendimentasi sungai. Proses normalisasi tersebut merupakan proyek tanggap darurat bencana.

Dari laporan yang diterima, alat berat tersebut ada kerusakan dan belum bisa diperbaiki sampai 4 hari ini.”Untuk normalisasi di sungai Tapin tersebut hanya 7 hari untuk mengeruk sepanjang 1,5 kilo meter, sebelum pindah ke desa lainya, dikawatirkan tidak selesai sampai tuntas,” ungkap Sunardi.

Dijelaskan, excavator tersebut ditemukan rusak dibagian radiator, dan saat ini mobil keruk tersebut mogok tak berfungsi dengan baik, sehingga pekerjaan normalisai terpaksa berhenti. Pekerjaan normalisasi sungai tersebut segera dilanjutkan terlebih cuaca tengah bersahabat, dan manakala mengirim armada alat berat tersebut jangan yang kondisinya sudah udzur, sehingga gampang rusak.

Sejak mandeknya pekerjaan normalisai sungai tapen tersebut, pihak desa harus menanggung kerugian biaya operasional yang membengkak. Sebelumnya, sungai yang menjadi saluran irigasi pertanian seluas 160 an hektar tersebut menyepit hingga 2 meter, saat ini dikembalikan ke ukuran semula dengan lebar sekitar 9 sampai 10 meter. (UJ/01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini