KENDAL – Pantai Sendang Asih merupakan salah satu obyek wisata pantai baru yang ada di Kabupaten Kendal. Pantai yang terkenal dengan pohon cemaranya ini secara resmi wisata pantai yang berada di Dukuh Larangan Desa Sendang Sikucing ini dibuka untuk umum sejak tahun 2014.
Awalnya sekitar pantai hanya tumbuh rumput ilalang dan sebagian ditanami jagung namun pengelola sejak 2008 sudah mulai berbenah membersihkan rumput tersebut dan menanami pohon cemara sehingga pemandangannya lebih bagus dan menarik perhatian.
Manager Pantai Sendang Asih, Agus Ikhsan mengatakan, pengelola sejak dilakukan pembenahan tahun 2008, pengelola melakukan sosialisasi dan pengenalan kepada pengunjung sejak tahun 2012 hingga tahun 2014.”Selama sosialisasi ini, pengunjung tidak dipungut tiket masuk,” ujarnya.
Dipilih nama Sendang Asih yang diambil dari mama leluhur yaitu Dewi Asih yang berarti Dewi Kasih Sayang. Keberadaan Pantai Sendang Asih sudah diprediksi sesepuh sejak dahulu. Bahkan sudah beredar cerita di kalangan masyarakat dan diyakini warga Dukuh Laranga, kalau di sebelah Timur kampung suatu saat tempat yang mulanya sepi dan angker sekarang menjadi ramai dikunjungi banyak orang.”Tempat itu diyakini ya Pantai Dendang Asih ini,” ujar Agus.
Menurut Agus, meski sudah dibuka untuk umum sejak tahun 2014 namun belum banyak wahana dan fasilitas yang ada disana. Meski demikian potensi Pantai Sefang Asih sangat luar biasa untuk dikembangkan. Dikatakan, saat ini pengelola baru menyajikan wahana pantai dan pemandangan cemara serta ayunan. Kelebihan Pantai Sendang Asih dibanding pantai lain yaitu lebih adem dan lautan dangkal datar dan tidak berbahaya serta air laut bersih jauh dari pemukiman dan nelayan.”Setiap Senin-Kamis pengunjung sekitar 150-200 pengunjung dan mulai ramai Jumat sampai Minggu pengunjung mencapai 1000 lebih,” ujarnya.
Agus mengaku sudah banyak warga diluar Kendal seperti Semarang, Magelang, Temanggung, Batang dan Pekalongan yang datang berkunjung ke Pantai Sendang Asih.”Bahkan ada juga turis luar negeri dari Jerman dan Amerika Serikat dan India, Nogeria dan Thailand yang pernah berkunjung,” jelasnya.
Agus menceritakan, setiap setahun sekali ada peristiwa unik yang terjadi di Pantai Sendang Asih yaitu banyak ikan naik sendiri ke daratan, peristiwa itu biasanya berlangsung selama 1-2 bulan.”Biasahya peristiwa itu terjadi saat angin timur,” katanya.
Seragam Adat
Untuk menarik perhatian pengunjung, para karyawan diwajibkan memakai seragam pakaian adat. Sementara pengelola menyadari Pantai Sendang Asih sangat kurang dalam fasilitas padahal potensinya bagus untuk dikembangkan. Dijelaskan, garis pantai Sendang Asih panjang 1870 meter namun yang baru dikelola 1500 meter dan yang dibuat wisata baru sekitar 600 meter. Untuk tahun 2020 pengelola akan menambah fasilitas berupa outbond kids dan fasilitas mainan anak lainya.
Untuk tiket masuk pengelola hanya membuat tarif sebesar Rp 5000 sudah termasuk biaya parkir. Setiap hari libur sekitar 1000-1500 pengunjung dewasa dan anak yang datang..”Untuk anak SD ke bawah juga belum dihitung tiket artinya masih fee,” katanya.
Ditambahkan, sebagai bentuk kepedulian sosial, setiap hari pengelola menghibahkan dana sosial ke Dukuh Larangan sebesar Rp 30 ribu.”Selain itu, setiap ada kegiatan masyarakat, pengelola selalu mensuportnya,” pungkas Agus Ikhsan, Manager Pantai Sendang Asih.
Saah satu pengunjung Pantai Sendang Asih, Maskuri (34) warga Batang mengatakan dirinya datang ke Pantai Sendang Asih bersama anak dan istri unruk bersantai.”Namun belum banyak fasilitas yang ada, padahal potensinya bagus. Semoga pengelola segera mengembangkan Pantai Sendang Asih,” harapnya.(AU/01)