KENDAL – Aktifitas PT Pionerbeton Industri yang berada di Jalan Lingkar Kaliwungu Desa Wonorejo Kecamatan Kaliwungu diduga mengakibatkan bangunan Hotel Si Roro Indah mengalami retak pada bagian dinding plafon dan lantai. Akibatnya banyak pengunjung yang takut datang ke Hotel Si Roro Indah. Hal tersebut mengakibatkan pengelola mengalami kerugian ganda yaitu berkurangnya pengunjung dan bangunn hotel yang rusak. Bersama Ketua Perhimpun Pengusaha Hotel dan Resroran Indonesia (PHRI) Kabupaten Kendal H Cahyanto dan sejumlah warga pihaknya mendatangi perusahaan yang bergerak dibidang usaha batching plant beton untuk meminta pertanggung jawaban, Kamis (08/08/2019).
Pemilik sekaligus pengelola Hotel Si Roro Indah, Supriyanto mengatakan sudah beberapa kali pihaknya mendatangi PT Pionerbeton Industri untuk menyampaikan keluhan yang dialami yaitu sudah sejak setahun lalu dirinya yang bertetangga dengan Pionerbeton Industri merasa dirugikan dengan aktifitas perusahaan tersebut. Dirinya menduga aktifitas perusahaan yang bergerak dibidang batching plant beton itu menjadi penyebab retaknya dinding, plafon dan lantai hotel miliknya.”Ada 11 kamar yang mengalami retak dan rusak, sekarang malah bertambah dibagian depan,” ujarnya.
Dikatakan, sebenarnya kejadian itu sudah berlangsung setahun lebih sehingga membuatnya sangat kesal. Supriyanto mengaku sebelumnya memang sudah ada tindakan perbaikan yang dilakukan PT Pionerbeton Industri.”Sebelum lebaran sempat diperbaiki enam kamar, karena dananya habis sehingga tidak dilanjutkan, sehingga kami sendiri yang melanjutkan,” ujarnya.
Dijelaskan, kerugian yang dialami tidak hanya bangunan hotel yang rusak tapi Jihan berkurangnya pengunjung akibat tidak nyaman ya surat bising dan polusi udara akibat aktifitas PT Pionerbeton Industri.“Bahkan, ada plafon kamar tidur yang ambrol, untung pas tidak ada orang dalam kamar tersebut sehingga tidak ada korban luka maupun jiwa,” jelasnya.
Meski sudah dirugikan sangat banyak baik secara rusaknya bangunan maupun berkurangnya pengunjung, namun pihaknya tidak menuntut banyak.”Saya hanya meminta yang rusak diperbaiki saja,” tegasnya.
Kepala produksi PT Pionerbeton Industri, Tumpak Marpaung mengaku memang sudah beberapa kali pengelola Hotel Si Roro Indah mengadukan masalah tersebut. Bahkan pihaknya iga sudah pernah memperbaiki sebagian kamar hotel yang rusak. Dikatakan, pihaknya sudah mengeluarkan dana sekitar Rp 38 juta untuk memperbaiki bangunan Hotel Si Roro Indah yang rusak.”Kami akan menyampaikan keluhan ini ke pimpinan, untuk mohon bisa dibuatkan surat keluhan kepada kami,” ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya tidak bisa memberikan keputusan terkait keluhan tersebut karena hal itu merupakan kebijakan pimpinan.”Hasil pertemuan ini juga akan kaki sampaikan kepada pimpinan,” katanya. (AU/01)