KENDAL – Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Nahdhatul Ulama (LDNU) Kabupaten Kendal menggelar Pengajian Selapanan Setu Legi perdana di Gedung Muslimat NU, Sabtu (22/12/2018). Pengajian dihadiri segenap pengurus PCNU, badan otonom, lembaga, dan MWC se-kabupaten Kendal.
Wakil Ketua LDNU Kabupaten Kendal, M Said Umar yang bertindak sebagai moderator menyampaikan pengajian akan dilaksanakan secara rutin dengan mengundang para narasumber untuk membedah topik aktual terkini. Topik perdana yang diangkat “Islam nusantara dalam pandangan teologi dan budaya, dengan narasumber Ketua Tanfidhiyah PCNU Kabupaten Kendal KH Muhamad Danial Royyan,” katanya.
Dikatakan ada tiga tujuan PCNU Kabupaten Kendal yang ingin dicapai dengan pengajian selapanan, pertama agar program LDNU dapat berjalan dengan baik, kedua konsolidasi pengurus PCNU karena paling tidak selapan sekali masuk kantor sehingga dapat membahas permasalahan yang sedang terjadi dan ketiga, sosialisasi info terkini oleh lembaga – lembaga NU.
Agama isi, budaya kulit
Ketu PCNU Kendal KH Danial Royyan mengatakan, agama ibarat isi dan budaya ibarat kulitnya. Jadi agama tidak bisa hanya dipahami tekstual saja tapi juga harus kontekstual. Kontekstualisasi agama dengan budaya berarti mengawinkan agama dengan budaya tapi harus ada penempatan yang pas. Sesuatu yang jelas haram tidak bisa kemudian menjadi halal. Hubungan antara agama dan budaya ini sudah jadi ajaran dan bahasan lama dimulai sejak lmam Abu HasanAl Asy’ari. Di Indonesia oleh Gusdur disebut dengan ‘Islam Keindonesiaan’.” kemudian pada muktamar ke-33 tahun 2015 di Jombang dicanangkan menjadi Islam Nusantara,” katanya. (AU/01)