Embung Bumiayu Fair Resmi Dibuka

0
684
Camat Weleri, Marwoto SE, melakukan pemotongan tumpeng yang didampingi oleh Kapolsek Weleri, Kepala Desa Bumiayu Mohammad Johan dan ketua panitia penyelenggara Siti Akhidah.

KENDAL – Pemerintah Desa Bumiayu Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal Jawa Tengah, menggelar acara pembukaan Embung Bumiayu Fair ( EBF) yang merupakan sebuah program terobosan berorientasi pemberdayaan ekonomi warga Desa Bumiayu, Minggu (18/11/2018), di lokasi embung Desa Bumiayu.

Tampak hadir dalam acara tersebut Kapolsek Weleri AKP Abdullah Umar, Ketua TPID Weleri Paryono, tokoh masyarakat, para pedagang dan tamu undangan lainnya.

Kegiatan program EBF dibuka secara resmi oleh Camat Weleri, Marwoto SE. Dalam sambutannya, Marwoto SE mengatakan bahwa adanya EBF, diharapkan bisa semakin meningkatkan gairah warga Desa Bumiayu dalam kegiatan atau usaha produktif sehingga akan meningkatkan kesejahteraannya. “Saya sampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala Desa Bumiayu, pengurus EBF dan semua pihak yang telah memunculkan dan mewujudkan ide-ide kreatif serta inovatif dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan warga,” kata Marwoto.

Menurut Marwoto, Dana Desa dari pemerintah pusat yang diterima Desa Bumiayu, agar bisa digunakan sebaik mungkin untuk membangun sarana dan prasarana desa, pemberdayaan ekonomi warga dan program-program lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.

Usai memberikan sambutan, sebagai tanda diresmikannya EBF, Camat Weleri melakukan pemotongan tumpeng yang didampingi oleh Kapolsek Weleri, Kepala Desa Bumiayu Mohammad Johan dan Ketua panitia penyelenggara Siti Akhidah.

Kepala Desa Bumiayu Mohammad Johan mengatakan untuk menjadi daerah tujuan wisata Embung Bumiayu akan dikembangkan dengan penambahan sarana dan prasarana seperti jalan menuju lokasi wisata yang representatif, kolam renang serta musium pertanian. Rencana tersebut telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDES).

Suasana wisata kuliner saat Embung Bumiayu Fair ( EBF).

“Memang saat ini, sarana dan prasarana yang ada di lokasi Embung Bumiayu masih memanfaatkan apa yang sudah ada, akan tetapi kita sudah menganggarkan dana melalui dana desa untuk pembangunan venu, menata lokasi di seputar embung agar rapi, nyaman dan aman bagi para pelancong,” papar Johan.

Menurut Siti Akhida seorang aktifis perempuan yang juga Ketua pengurus EBF memaparkan terwujudnya EBF, tidak terlepas dari kiprahnya Kepala Desa dan Sekretaris Desa Bumiayu.
Saat ini, EBF digelar setiap hari Minggu dari pukul 05.30 – 10.00, dimana masih mengutamakan pada kegiatan wisata kuliner yang menjajakan makanan atau jajanan tradisional seperti krowotan, jadah, lemper, mendut dan makanan olahan lainnya dan pedagangnya diperuntukan khusus bagi ibu-ibu dari desa Bumiayu,

” Perkembangan pengunjung EBF dari hari ke hari semakin meningkat dan para pedagangnyapun semakin bertambah. Jika beberapa waktu yang lalu baru sekitar 40-50 orang, saat ini sudah mencapai 80 orang,” ujar Ida.

Diakhir pembicaraan, Ida berharap bahwa kegiatan EBF bisa menjadi bagian dari sumbangsihnya dalam membantu pertumbuhan ekonomi warga Desa Bumiayu dan kedepannya lebih memberi manfaat bagi masyarakat luas. (ADP/01/09)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini