KENDAL – Sejumlah anggota keluarga histeris, saat melihat peti jenasah AKBP Mito yang menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, tiba di rumah duka di Dusun Rejo Mulyo RT 10 RW 03 Desa Sidomulyo Kecamatan Cepiring, Selasa (06/11/2018) siang.
Saudara dan tetangga sekitar yang ikut melayat juga tidak sedikit yang ikut menangis saat peti jenazah mulai diturunkan dari ambulan. Irwandi (47) salah satu saudara korban, AKBP Mito mengatakan, korban sering pulang ke rumah orang tuanya. Ketika berada di kampung, korban bergaul dengan teman-teman masa kecilnya.“Ketika di kampung korban bergaul biasa seperti orang kampung tidak pernah menunjukan sifat angkuh karena sudah menjadi pejabat,” ujarnya.
Irwandi mengaku Mito orangnya baik dan selalu membantu kegiatan kampung meskipun sudah tidak tinggal di rumah orang tuanya.“Kalau ada pembangunan mesjid atau mushalla, ia membantu. Demikian juga dengan kegiatan remaja. Ia orangnya ramah. Mungkin karena dia berasal dari keluarga sederhana,” tambahnya.
Hal sama juga disampaikan Suparman (44) warga Pegandon Kendal ini, mengaku kenal dengan Mito lewat Facebook. Suparman mengatakan kalau Mito sangat ramah.“Beliau orangnya baik rendah hati, kalau pulang kepada warga selalu menyapa. Beliau juga sering membantu di sekolah” ungkap Suparman.
Kapolres Kendal AKBP Adiwijaya menjelaskan jenasah almarhum disemayamkan di rumah duka dan akan dimakamkan Rabu pagi (07/11/2018).”Hari ini almarhum tiba di kediaman, besok dimakamkan secara kedinasan” terang AKBP Adiwijaya. (AU/01)