Giliran Komisi C Temukan Jalan Patebon-Pegandon Retak, Kontraktor Diminta Bongkar

0
181
Keterangan Foto: Komisi C DPRD Kendal menemukan pekerjaan jalan Patebon-Pegandon retak saat sidak.

KENDAL – Beberapa wakut lalu, eksekutif menemukan proyek pembangunan jalan beton yang retak meski bari tahap pengerjaan. Kini giliran Komisi C DPRD Kendal menemukan jalan beton yang retak pada pekerjaan Patebon-Pegandon. Proyek pengerjaan dengan nilai proyek itu 14 miliar itu mengalami retak di titik nol yakni titik awal pengerjaan jalan. Sebelumnya, rekanan pernah membongkar pekerjaan jalan tersebut beberapa waktu lalu.

Kepala DPUPR Kendal, Sugiono menjelaskan pihaknya juga mengetahui jika ada mengalami beton yang retak pada proyek pembetonan jalan sepanjang 4,6 Km itu. Ia menambahkan hal itu terjadi karena saat dilakukan pengecoran, alat yang dimiliki kontraktor mengalami kendala sehinga berpengaruh pada hasil beton cor tersebut.”Karena ada alat yang trouble saya minta hentikan pengecoran di titik itu. Ketika alatnya kembali normal kami minta lanjutnkan lagi (pengecoran) namun tidak di titik itu, dititik lainnya dulu sehingga jika mengalami retak  hanya ditik itu saja,” jelasnya.

Pihaknya pun juga meminta kontraktor untuk membongkar segmen jalan yang mengalami retak itu seperti pekerja PAN jalan Rejosari-Turunrejo Kecamatan Brangsong. Menurutnya sebenarnya jalan retak itu dapat diperbaiki dengan teknik suntik, namun pihaknya tetap meminta untuk membongkar dan mengganti dengan beton yang baru.

Hal itu dilakukan agar saat penyerahan hasil proyek itu dari Kontraktor ke pihaknya, jalan beton tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi yang disepakati kedua belah pihak.”Karena yang retak pada titik awal jalan, makanya yang retak ini dibongkar terakhir menunggu jalan yang lain selesai sehingga tidak mengganggu proses pembetonan di titik lain maupn lalu lintas,” tuturnya, Minggu (07/10/2018).

Anggota Komisi C, Sudarsono menyesalkan terjadi retak pada beton cor jalan itu. Ia menjelaskan meski sebagian jalan beton tersebut sudah digunakan untuk lalu lintas warga walaupun belum 100 persen selesai, namun seharusnya tidak semestinya terjadi retakan beton yang sudah cukup usia untuk dilintasi.”Mungkin beton yang digunakan tidak sesuai spesifikasi. Pasalnya yang mengalami retaknya tidak beraturan.” ujarnya.

Menurut Sudarsono, pihaknya akan berdiskusi dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk meminta jalan beton yang mengalami retak untuk dibongkar kemudian akan dicor ulang dengan teknik yang tepat.”Kami akan susuri jalan untuk meniliti apakah ada yang mengalami retak, untuk sementara masih satu,” tegasnya.(ADV)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini