KENDAL – Untuk memaksimalkan Dana Desa agar lebih bermanfaat bagi masyarakat seperti infrastruktur yang memadai, saluran irigasi yang mampu memenuhi kebutuhan para petani dan untuk kemajuan-kemajuan positif lainnya bagi desa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perhimpunan Rakyat Untuk Reformasi Sosial (PROGRESS) gelar diskusi cara membangun dari Desa.
Diskusi yang bertema Praktek Kelola Dana Desa dengan tokoh masyarakat setempat, para RT, RW dan beberapa perangkat desa Bumiayu dan sekitarnya menghadirkan pembicara Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal Moh Toha ST. MSi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermandes) Ir. Subaedi, Kepala Desa Bumiayu Moh Johan serta Pengasuh Sanggar Maos Tradisi Dr Arie Sujito digelar di aula balai desa Bumiayu Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal, Selasa (18/09/2018).
Sekda Kendal, Moh Toha dalam pemaparannya saat diskusi berlangsung mengharapkan bagaimana cara mengembangkan perekonomian masyarakat desa sehingga bisa memberikan pengaruh untuk kemajuan masyarakat dan desa.”Karna dana desa yang cukup besar ditransfer langsung dari pusat tanpa dipotong sedikitpun serta dana 10% dari APBD yang dialokasikan ke desa-desa itu bisa dijadikan modal untuk kemajuan desa,” ucapnya.
Menurut Toha, agar Pemerintah Desa (Pemdes) sesegera mungkin bisa mendirikan BUMdes. Diharapkan, dibentuknya BUMDes bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat desa dan bisa menjadi sumber pendapatan desa yang akhirnya menjadikannya sebuah desa mandiri.”Kesejahteraan masyarakat desa harus menjadi tujuan utama desa yang mandiri,” jelasnya.
Menanggapi dengan digelarnya diskusi tersebut Kepala Desa Bumiayu Moh Johan mengaku menjadi lebih tahu bagaimana cara penyaluran dana desa agar lebih tepat sasaran. “Saya juga senang apalagi pembicaranya memang orang-orang yang berkompeten dan berkaitan dengan desa,” ungkapnya.
Dikatakan, baik dana desa maupun penyalurannya dalam tahun ini telah dikerjakan. Rinciannya sendiri telah ditulis di MMT yang cukup besar dan dipajang diaula balai desa.(AG/01)