KENDAL – Aneka jajanan tempo dulu seperti nasi jagung, buntil, gula aren, emping mlinjo, srabi jawa, ketan srundeng, kluban pecel dan aneka makanan tradisional lainnya menjadi kuliner khas dan wajib yang disajikan setiap Pasar Ahad Wagean di obyek wisata Curug Jeglong Desa Bendosari Kecamatan Plantungan.
Hal tersebut disampaikan Nurhadi, salah seorang pengelola loka wisata Curug Jeglong, saat ditemui suarakeadilan,net di stand Kecamatan Plantungan Kendal Expo 2018, Selasa (18/09/2018).”Setiap selapan atau 35 hari sekali, tepatnya setiap hari Ahad Wage ada gelaran pasar rakyat yang disebut dengan ” Pasar Ahad Wagean”. Saat itu semua aneka jajanan tradisional disiapkan unruk memanjakan pengunjung,” katanya.
Setengah berpromosi, Nurhadi melanjutkan penuturannya, sambil bersantai dan menyantap jajanan jadul, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan alam yang luar biasa mempesona dari atas gardu pandang atau bisa juga beristirahat di ayunan atau duduk-duduk santai di bangku bambu, yang telah disiapkan oleh pengelola.
Kekayaan alam Kabupaten Kendal Jawa Tengah memang tidak terbantahkan. Tidak terkecuali potensi wisata air. Di Kabupaten Kendal ada banyak destinasi wisata air yang sangat elok dan menakjubkan. Curug Sewu di Desa Curugsewu Kecamatan Patean, Curug Semawur di Desa Blumah dan Curug Jeglong di Desa Bendosari Kecamatan Plantungan.
Curug Jeglong berada di pegunungan yang sudah tentu udaranya sangat sejuk apalagi disekitarnya banyak ditumbuhi pohon pinus hingga menambah keindahannya. Tempat wisata yang menjual keindahan alam hutan dan curug ini, dari kota Kendal hanya berjarak sekitar 42 kilometer.
Selain itu, di pasar tersebut, dijajakan juga hasil-hasil pertanian dari masyarakat Desa Bendosari seperti sayuran, ketela rambat, kacang panjang, pete, pohung dan lain-lain.“Mau berselfie ria? Kita tinggal memilih angel yang kita suka dengan latar belakang hamparan bentang alam yang memanjakan mata,” katanya. (ADP/01)