KENDAL – Usai memberikan dukungan timnya dalam turnamen futsal yang diselenggarakan Futsal Pusakamas, para suporter futsal SMKN 6 Kendal istirahat di depan Kantor Urusan Agama (KUA) di jalan Banaran No 11 Sukorejo. Tiba-tiba segerombolan orang yang sebagian masih mengenakan seragam pramuka yang berjumlah sekitar 15 orang menyerang suporter SMKN 6 Kendal yang sedang santai menggunakan senjata tajam dan gir, Sabtu(11/08/2018) petang. Diduga mereka siswa SMK AYK Patean. Tidak diketahui pasti penyebab terjadinya penyerangan itu, namun akibat kejadian itu dua orang suporter SMKN 6 Kendal mengalami luka dan dirawat di Puskesmas Sukorejo dan Dian orang penyerang diamankan polisi.
Panitia turnamen yang juga saksi kejadian Galih Yudha (29) warga Sukorejo, mengatakan, Sabtu sekitar pukul 17.30 WIB ketika anak- anak suporter SMK 6 Kendal, keluar dari lapangan futsal Pusakamas, dan kemudian menunggu mobil omprengan, sekitar 15 orang anak dengan menggunakan penutup maskes dan menggunakan sajam dan gir menyerang mereka. Sebagian suporter yang mengetahui diserang sempat memberikan perlawanan, namun karena tangan kosong dua sulorter mengalami luka. Belasan orang yang diduga anak SMK AYK Patean itu, dua orang tertangkap oleh para suporter dan diserahkan ke polisi.
Namun rupanya, setelah dimintai keterangan, kedua lelaki itu mengaku bukan anak SMK AYK, melainkan anak SMK NU 3 Kaliwungu yang diminta bantuan untuk menyerang suporter itu.”Akibat penyerangan itu, dua suporter mengalami luka dan dua pelaku di amankannya polisi,” jelasnya, Minggu (12/08/2018).
Menurut Galih, agar tidak terjadi hal- hal yang tidak diinginkan, kedua lelaki itu kemudian diserahkan ke kantor polisi Polsek Sukorejo untuk diproses. Sementara, dua anak SMK 6 Patean yang mengalami luka sabetan benda tajam dibagian tangannya, dan tidak boleh disebutkan namanya itu, hanya menjalani rawat jalan karena luka ringan.
Sementara, pemilik usaha futsal Pusakamas, Mastur Darori, mengatakan, pihaknya menyayangkan peristiwa penyerangan yang dilakukan anak- anak yang berpendidikan ini. Menurut Mastur, peristiwa itu murni perbuatan kriminal. Apalagi, sebelumnya mereka telah mempersiapkan diri dengan membawa senjata tajam dan berkumpul di lapangan Pakis dan mereka mengenakan masker,”Ini Urin kriminal, polisi harus mengusut masalah sampai tuntas,” kata Mastur Darori.
Menurut Mastur Darori, peristiwa seperti ini sudah terjadi dua kali dan sangat meresahkan masyarakat.”Jika polisi tidak menindak, dikawatirkan akan mengganggu ketentraman dan kenyamanan di masyarakat,”ujar Mastur Darori.
Kapolsek Sukorejo, AKP Harya Deka Dewa yang dimintai keterangan terkait masalah ini lewat Hp membenarkan danau peristiwa itu. Dikatakan, pihaknya akan segera mempertemukan dua lelaki yang diamankan di Mapolsek Sukorejo tersebut dengan kedua korban untuk didamaikan. (AU/01)