KENDAL – Culture Festival dan pasar rakyat Curug Jeglong Desa Bendosari Kecamatan Plantungan tahun kedua yang diselenggarakan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) UPGRIS merupakan implementasi pelatihan dan pendampingan yang dilakukan PPDM UPGRIS selama dua tahun terahir. Hal tersebut disampaikan Ketua Tim PPDM UPGRIS DR Ngasbun Egar SPd MPd disela Culture Festival dan Pasar Rakyat Curug Jeglong, Minggu (12/08/2018).”Kegiatan ini sekaligus sebagai promosi Curug Jeglong dan hiburan kepada masyarakat sekaligus implementasi pelatihan dan pendampingan yang dilakukan PPDM UPGRIS,” ujar Ngasbun.
Menurut Ngasbun, dengan pendampingan dan pelatihan yang dilakukan PPDM UPGRIS, masyarakat Desa Bendosari dapat mengembangkan diri untuk meningkatakan perekonomian keluarga serta komponen lain di daerah Kendal. Dikatakan, pendampingan dan pengembangan yang dilakukan PPDM UPGRIS di Curug Jeglong sudah berjalan dua tahun ini yaitu 2017 dan 2018 dan anggarannya disuport dari Ristek Dikti.”Selama dua tahun ini, pendanaan dari Kemenristek Dikti plafon maksimal Rp 300 juta. Kita harapkan ditahun ketiga akan tetap berlanjut,” katanya.
Wakil Rektor IV IPGRIS, Ir Suwarno Widodo MSi mengatakan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sangat penting untum mengelola Curug Jeglong. Dikatakan, pengelola. Curug Jeglong menjadi bagian dari BUMDes sangat positif. Dirinya berpesan agar Pokdawis Curug Jeglong ditumbuh kembangkan pelestarian lingkungan hidup.”Penataan talud supaya bisa lestari alamnya dan tidak terjadi kerusakan,“ jelasnya.
Kades Bendosari Kukuh Kundarto mengatakan, tujuan diadakan festival budaya menarik wisatawan masuk ke Curug Jeglong. Dikatakan pertumbuhan wisata erat hubungan dengan seni budaya untum itu diselenggarakan culture festival seperi Kuda lumping, Singobarong, kuntulan dan aneka kesenian lainya.”Kami bersyukur Curug Jeglong yang didampingi UPGRIS berkembang baik, Namun pihaknya menyanyangkan, perhatian pemerintah yang minim,” jelasnya.
Pihaknya berharap Pemkab Kendal membantu akses jalan masuk sangat sempit dan tidak bisa dilewati mobil besar.“Kalau mengandalkan DD dan ADD tidak akan selesai. Terobosan pariwisata harus dilakukan untuk pengembangan. Curug Jeglong,” katanya.
Sementara itu Camat Plantungan Bambang Joko Pitono mengakui memang akses jalan masuk ke a Curug Jeglong sangat kecil namun jalan itu kategori desa sehingga menjadi kewenangan desa unruk mengupayakan pelebaran.”Mungkin bisa diusulkan pengembangan melalui Propinsi atau pusat,” jelasnya. (AU/01)