KENDAL – Terompet Alarm Styling sengaja dibunyikan Kapolres Kendal AKBP Adiwijaya untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesiapsiagaan dan ketanggapsegeraan anggotanya menghadapi situasi kontijensi seolah mendapat serbuan dan dinyatakan dalam kondisi darurat.
Anggota Polres Kendal pun langsung berlari dan berhamburan keluar ruangan menuju sekeliling markas dan membuat pagar betis dan berlindung. Diserta dentingan lonceng ada yang berlari menuju gerbang markas, ada yang menuju balik pagar timur, barat, selatan dan utara untuk berjaga-jaga, serta membuat pagar betis mengelilingi gedung Mapolres dan mengamankan ruang arsip juga gudang senjata.
Dalam kondisi ini, pasukan Dalmas mengambil senjata dan langsung mengambil posisi siaga. Namun serangan kali ini bukanlah kejadian yang sebenarnya, namun hanya simulasi Kesigapan petugas menghadapi ancaman dari luar yang dilaksanakan, Kamis (17/5/2018).
Kapolres Kendal AKBP Adiwijaya mengatakan kegiatan simulasi pengamanan markas dengan alarm styling atau Panggilan Luar Biasa (PLB) tersebut dilakukan secara mendadak dan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, karena memang tujuannya untuk melatih sejauh mana kesiapan anggota.“Dengan adanya kejadian serangan teror yang terjadi baru-baru ini yang menyerang markas Kepolisian dimungkinkan tingkat kerawanan semakin meningkat dan bisa terjadi dimana saja. Untuk itu kepekaan dan ketanggapan anggota dalam menyikapi perkembangan situasi dan kondisi disekitarnya sangat dibutuhkan”, tutur Kapolres.
AKBP Adiwijaya yang memimpin langsung jalannya simulasi itu menyampaikan bahwa Alarm Styling dilakukan ketika ada situasi kontijensi dimana keadaan dalam kondisi darurat dan membutuhkan kehadiran anggota Polri dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat. “Maka dari itu harus dilatihkan kepada anggota agar selalu siap dan tanggap dalam kondisi apapun dan waktu kapan pun,” tegasnya. (AU/01)