Destinasi Wisata Religi Semakin Ditingkatkan

0
270
Keterangan Foto: Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi SH M,Si didampingi sejumlah pejabat menyempatkan diri berziarah ke makam Waliyullah Ki Gede Penatas Angin di Dusun Kopeng Desa Pungangan Kecamatan Doro.

KAJEN – Menyongsong datangnya bulan Ramadhan 1439H, Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi SH M,Si didampingi Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang, Camat Doro, Kades Pungangan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Ketua LMDH, menyempatkan diri berziarah ke makam Waliyullah Ki Gede Penatas Angin di Dusun Kopeng Desa Pungangan Kecamatan Doro, Kamis (17/05/2018).

Lokasi Makam Waliyullah Ki Gede Penatas Angin ini berada di area yang cukup luas di kawasan hutan dan perkebunan karet tidak jauh dari pemukiman warga di Dusun Kopeng Desa Pungangan. Tersedia area parkir yang luas untuk menampung kendaraan kecil seperti angkudes/angkot, mobil pribadi maupun kendaraan bak terbuka. Untuk saat ini kendaraan besar belum bisa masuk karena akses jalan dan jembatan yang sempit, terutama saat menikung setelah melewati jembatan yang menjadi pintu masuk hingga tikungan depan masjid Dusun Kopeng.

Menurut penuturan Kusnandar, seorang tokoh pemuda sekaligus Ketua LMDH Desa Pungangan, Makam Waliyullah Ki Gede Penatas Angin biasa ramai dikunjungi peziarah utamanya pada hari Jum’at, menjelang bulan suci Ramadhan, setelah Lebaran Idul Fitri, dan bulan-bulan besar lainnya. Puncak keramaian peziarah terjadi pada acara Khaul yang rutin dilaksanakan setiap tahun pada Hari Kamis pertama setelah Hari Raya Idhul Adha.”Kunjungan rata-rata bisa mencapai ratusan orang per hari, bahkan saat ramai mencapai 500 orang per hari. Di kawasan lokasi religi ini terdapat pula batu sumur dan goa yang sering dikunjungi para peziarah, dan letaknya tidak jauh dari makam”, tutur Kusnandar.

Kecamatan Doro memang dikenal sebagai penghasil durian lokal unggul, memiliki obyek wisata alam yang indah seperti Curug Madu Resmi dan Watu Bahan (columnar joint) di Desa Lemahabang, wisata religi Makam Syekh Wali Agung Rogoselo di Desa Rogoselo, dan Makam Waliyullah Ki Gede Penatas Angin di Desa Pungangan. Seluruh obyek wisata di Doro menyajikan nuansa alam khas pegunungan yang mampu memberikan kesegaran dan ketenangan suasana.

Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi SH M,S mengungkapkan salah satu situs bersejarah yang bersifat religius bukti peninggalan pusat awal penyebaran Islam di Kabupaten Pekalongan berada di desa Pungangan dan Rogoselo. Situs makam Ki Gede Penatas Angin telah ditata dan dikembangkan dengan bagus sekali oleh masyarakat sebagai destinasi wisata religi.

Namun demikian apabila memungkinkan dapat ditingkatkan lebih lanjut dari berbagai aspek seperti meningkatkan akses jalan, jembatan, penerangan.”Hal ini perlu dilakukan mengingat jumlah peziarah atau pengunjungnya dari waktu ke waktu semakin banyak terutama setiap hari Jum’at, bahkan ada yang datang dari luar pulau seperti Madura dan sebagainya,” ujar Bupati.

Bupati menuturkan peningkatan ini bertujuan untuk memelihara peninggalan para leluhur (penyebar agama Islam), memperkuat destinasi wisata ziarah yang sudah ada, dan memberdayakan ekonomi masyarakat.“Jika dikelola dengan bagus akan banyak mendatangkan manfaat ekonomi bagi warga masyarakat sekitar penyediaan warung, parkir, yang dikelola oleh pemuda, LMDH, Pokdarwis yang tentu saja harus bekerjasama dengan perhutani dan PT.Perkebunan (PTP) karena situs ini berada di kawasan perkebunan karet dan kawasan hutan”, ungkap Bupati.

Dijelaskan, dari sisi historis, situs makam Ki Gede Penatas Angin merupakan salah satu kunci awal sejarah masuknya pertumbuhan dan penyebaran Islam di wilayah Kabupaten Pekalongan, sehingga dapat disebut sebagai kutub atau mercusuar perkembangan Islam di Kabupaten Pekalongan. Di wilayah Kabupaten Pekalongan terdapat empat kutub pesebaran agama Islam, meliputi Syekh Wali Agung Rogoselo di Desa Rogoselo dan Waliyullah Ki Gede Penatas Angin di Desa Pungangan Doro, Mbah Wali Tanduran di Paninggaran, Mbah Wali Ambariyah di Desa Bukur Bojong dan Sayyid Abu Bakar di Kayugeritan Karanganyar.

Ditambahkan, Kabupaten Pekalongan dikenal kaya dengan khasanah budaya keagamaan, keindahan alam, seni, kuliner, dan batik yang telah menjadi trademark. Dari kutub-kutub tersebut Bupati berencana akan mengembangkan dan meningkatkannya secara bertahap menjadi satu rangkaian destinasi wisata secara komprehenshif. “Muara dari keseluruhan penataan dari berbagai aspek tersebut diharapkan dapat mempercepat kesejahteraan masyarakat terutama di wilayah yang memiliki destinasi wisata” terangnya.(UJ/01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini