KAJEN – Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mendesak pihak Pemalang Batang Tol Road (PBTR) melakukan upaya emergency atau darurat penanganan jalan di jalur Wiradesa dan Bojong, karena mengalami kerusakan sangat parah, sebagai dampak dari pelaksanaan proyek nasional tersebut, rabu (18/04/2018).
Bupati menyebut bahwa selama ini warga telah melakukan sikap baik sebagai korban dari proyek pembangunan jalan tol, mereka hanya mengeluh, protes, curhat, melalui media sosial baik facebook, instagram, maupun tweeter, serta mengadukan langsung melalui layanan telpon dan SMS.
Bahkan, saat benar-benar menjadi korban jatuh akibat kondisi jalan rusak, jalan licin, dan jalan berdebu di kawasan proyek tol, warga juga bangun sendiri dan berobat sendiri ke rumah sakit. Tidak menunjukkan sikap-sikap yang kurang baik, sebagai bentuk protes.
“Saya berterima kasih kepada seluruh warga saya yang berada di kawasan proyek jalan tol, karena sudah bersikap baik. Tapi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, makanya saya sekarang ini (kemarin,red), langsung melakukan audensi dengan pihak PBTR dan Balai Bina Marga Provinsi, di Polsek Bojong ini,” kata bupati.
Menurut Asip, pihaknya sangat mendukung pembangunan jalan tol sebagai proyek nasional, namun sebagai bupati, meminta agar pihak PBTR dan rekanan pelaksana proyek jalan tol, tidak mengabaikan hak-hak yang harus diberikan kepada masyarkat.
“Ini sebagai langkah respon cepat saya, atau quick respon sebagai bupati, untuk menindaklanjuti keluhan, ngudoroso, curhat, protes, dari warga yang dilalui kegiatan proyek jalan tol. Saya mendesak PBTR untuk memerintahkan rekanan segera melakukan perbaikan darurat, karena kerusakan sangat parah,” tandas Asip.
Disebutkan, kegiatan pembangunan memang tidak lepas dari pengorbanan sebagai kompensasi. Namun, harus ada langkah-langkah penanganan ketika yang menjadi hak rakyat harus dilakukan, seperti kondisi jalan saat sudah rusak sangat parah, dan rawan kecelakaan.
“Kalau hujan licin, kalau panas berdebu, dan sekarang ini sudah parah, sudah seperti di Sungai Sengkarang yang merupakan sirkuit balap, jalan bergelombang, jeglongan tidak hanya sewu, tapi sudah tiga puluh ribu, ini harus segera ditangani,” tegas bupati.
Terhadap desakan bupati tersebut, Humas Pemalang Batang Tol Road (PBTR), mengatakan bahwa pihak rekanan pelaksana di lapangan sekarang ini sudah melakukan upaya melakukan scrab atau meratakan jalan dengan cara menimbun, kemudian memadatkan.
“Sebetulnya untuk SMJ selaku rekanan, sudah melakukan respon terhadap dampak sosial, sekarang sudah melakukan scrab pada gelombang jalan yang tidak stabil. Melihat fakta masih terjadi kerusakan parah 3 km, emergency sekarang yang dibutuhkan, ada satu atau beberapa titik yang harus dilakukan oleh rekanan. Nanti sesuai MoU setelah pekerjaan selesai, kondisi jalan akan diperbaiki seperti semula,” ungkap Sartono.UJ(6/elp)